Rabu, 26 Mei 2010

Kematian Saksi Korban Dinilai Wajar

[ Rabu, 26 Mei 2010 ]
Keluarga Tak Mau Otopsi Dalam

KRAKSAAN - Arifi, guru mengaji yang tewas setelah diperiksa di Polres Probolinggo dipastikan meninggal dengan wajar. Menyusul hasil otopsi luar yang dilakukan di UGD RSUD Waluyo Jati Kraksaan pada Senin (24/5).

Kapolres Probolinggo melalui Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Heri Mulyanto awalnya mengatakan tidak tahu tentang sebab kematian korban. "Kalau yang itu langsung cek ke dokter," ujar Heri.

Namun Heri memastikan, kematian korban bukan disebabkan oleh pemeriksaan di Polres. Sebab menurutnya, Arifi berada dalam keadaan sehat saat diperiksa. Pintu ruangan pemeriksaan pun dibuka lebar. "Bisa dilihat dari luar ruangan," katanya.

Selain itu kata Heri, teman korban yang ikut mendampingi saat pemeriksaan bisa melihat langsung saat korban diperiksa. "Bahkan temannya itu sudah membuat surat pernyataan," lanjut Heri.

Diberitakan Radar Bromo, Senin (24/5) korban diperiksa penyidik Polres Probolinggo sebagai saksi korban dalam kasus pemotongan honor guru mengaji di Desa Sumberan, Besuk. Korban sendiri termasuk guru mengaji yang honorarnya diduga dipotong oleh Kades Sumberan, Slamet.

Awalnya, kondisi korban sehat. Namun setelah menjawab beberapa pertanyaan penyidik, tiba-tiba nafas korban tersengal-sengal. Saat itu juga penyidik langsung memanggil Dokkes Polres Probolinggo.

Setelah diperiksa, korban langsung dirujuk ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Namun saat tiba di RSUD, korban dinyatakan meninggal dunia. Saat Radar Bromo datang ke RSUD, tubuh korban sudah ada di kamar jenazah.

Sementara Kepala UGD RSUD Waluyo Jati dr Asjroel mengatakan, saat itu dokter UGD sudah melakukan tindakan pertolongan. Ketika korban tiba di UGD menurut Asjroel, dilakukan resusitasi pada jantung dan paru.

Namun lanjut Asjroel, saat itu korban tidak memberikan respon sama sekali. "Jadi langsung dinyatakan meninggal," katanya.

Sayangnya, pihak RSUD tidak melakukan otopsi dalam. Sebab menurut Asjroel, keluarga korban tidak mau tubuh korban diotopsi dalam. "Kami kan ikut keluarga. Makanya tidak diotopsi," katanya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160627

Tidak ada komentar:

Posting Komentar