Rabu, 26 Mei 2010

Iin Didiagnosa Kena Kanker Lidah

[ Rabu, 26 Mei 2010 ]
Segera dirujuk ke Malang
PROBOLINGGO - Nur Indah Lia atau Iin, 30, akhirnya mengetahui penyakit yang menyerang mulutnya. RSUD Dr Moh. Saleh Kota Probolinggo mendiagnosa wanita asal Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan itu menderita kanker lidah. Selanjutnya, RSUD berencana merujuk Iin ke RS Syaiful Anwar (RSSA) Malang.

Setelah dirujuk ke RSUD Dr Moh. Saleh pada Senin (24/5) lalu, perhatian kepada Iin belum terputus. Kemarin (25/5) Wawali Bandyk Soetrisno datang menjenguk Iin di ruang bougenvile. Saat itu Bandyk didampingi Asisten Perekonomian Matalil dan Kabag Hukum Agus Hartadi.

Saat dikunjungi Wawali, Iin sedang menangis. Ia menahan rasa sakit yang dialaminya. Iin mengalami sesak napas. "Tidak bisa bernafas. Sesak katanya. Hari ini (kemarin) belum ada pengobatan," tutur Rifa, kakak ipar Iin, warga Jl Wilis, Kelurahan Ketapang itu.

"Apa ini tindakan selanjutnya? Kalau memang mau dikirim ke Malang, segera lakukan. Nanti biayanya biar menjadi tanggungjawab pemkot," ungkap Bandyk kepada Direktur RSUD, dr Budi Purwohadi.

Dokter Budi kemudian menjelaskan, rencananya hari ini Iin akan dirujuk ke RSSA Malang. Diagnosa dokter menyebutkan kalau ada keganasan kanker di mulutnya. "Di sini masih perbaikan kondisi umum sampai membaik, lalu dibawa ke Malang," ujar dr Budi kepada Wawali.

"Berangkatkan saja secepatnya agar segera ada penanganan. Tidak usah menunggu lama-lama. Nanti urusan biaya dari pemkot. Keluarga tidak usah mengeluarkan biaya apapun," tutur Bandyk yang mengaku tidak tega melihat Iin terbaring seperti itu.

Wawali juga meminta Iin agar tidak menangis karena pemerintah akan berupaya untuk melakukan pelayanan kesehatan. Dijumpai setelah keluar ruangan rawat inap Iin, wawali menyampaikan kalau Iin adalah warga miskin yang tidak masuk dalam jamkesmas dan jamkesda, dengan kata lain gakin non kuota.

"Setelah melihat kondisinya ternyata memang harus segera dibantu. Soal pembiayaan nanti urusannya pemkot, kami ada anggaran untuk itu. RSUD di Malang nanti akan mengirim klaim ke pemkot melalui RSUD," tegasnya.

Seperti diketahui, istri dari Mawardi itu sakit sejak Februari 2009 silam. Dokter hanya bilang kalau wanita berusia 30 tahun itu hanya mengalami sariawan. Ada pula yang bilang kena amandel. Setelah satu setengah tahun berjalan, sakit itu tak kunjung sembuh, malah makin parah.

Iin tidak bisa bicara. Ia mengalami kendala karena tidak bisa mengonsumsi makanan hingga tubuhnya semakin kurus. Upaya berobat tidak bisa dilakukan karena keterbatasan kondisi ekonomi keluarga. Setiap sekali berobat 7 orang saudaranya harus rela urunan.

Setelah diberitakan Radar Bromo, barulah ada perhatian dari berbagai pihak. Baik dari ketua dewan, Gapensi dan pemkot setempat. Senin (24/5) Iin dibawa ke puskesmas Ketapang. Selanjutnya, hari itu juga Iin langsung dirujuk ke RSUD.

Saat ditanya soal penyakit Iin, dr Budi mengatakan kalau pemeriksaan sudah dilakukan kepada pasien. Hemoglobinnya lumayan sekitar 12,8. Dokter Budi menilai lidah yang makin mengecil itu diakibatkan luka di lidah yang tak kunjung sembuh.

"Lidahnya itu gruwung. Ada kelenjar yang sudah menyebar sampai ke lehernya. Di bawah dagu ada benjolan. Kami mencurigai adanya keganasan, kanker lidah. Kanker itu bisa diagnosa menggunakan mikroskop," ungkap direktur kepada Radar Bromo.

Belum diketahui kanker yang diidap oleh Iin sudah memasuki stadium berapa. Yang jelas, kondisinya sudah menjalar sampai ke leher. Penyebab dari kanker lidah juga tidak diketahui, yang jelas bisa dari virus atau toxin yang ada di dalam tubuh manusia.

Kapan Iin akan dibawa ke Malang? "Tergantung dari pihak keluarga. Kalau kami sudah siap. Nanti disana (Malang) Iin menjalani operasi dan biopsi (pengambilan untuk pemeriksaan). Penanganan kanker bisa diatasi dengan operasi sedini mungkin, radiotherapy atau kemotherapi," terang dr Budi. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160642

Tidak ada komentar:

Posting Komentar