Selasa, 28 September 2010

Sopir pun Bakal Kena Mutasi

[ Selasa, 28 September 2010 ]

PROBOLINGGO - Janji reformasi birokrasi dengan memutasi sejumlah pejabat secara besar-besaran di Pemkot Probolinggo bakal direalisasikan wali kota. Katanya, bukan hanya pimpinan satker di eselon 2, 3 dan 4. Staf dan sopir pimpinan satker pun bakal kena mutasi Oktober mendatang.

"Pokoknya bulan Oktober, tidak sampai akhir bulan (Oktober) mutasi sudah dilaksanakan. Mutasi itu untuk mengisi formasi yang kosong dan supaya pegawai tidak mengalami kejenuhan," ujar Wali Kota Probolinggo Buchori, kemarin (27/9).

Pejabat yang bakal dimutasi secara besar-besaran ini merupakan hasil dari renungan wali kota selama beberapa bulan lalu. Dari evaluasi itu muncul beberapa nama yang bakal mendapat amanah baru dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara.

"Mereka (pejabat) harus bisa kerjasama dengan sesamanya, bisa menjalankan kebijakan kepala daerah dan loyal. Oktober nanti saya juga akan memutasi sopir. Semua sopir kepala satker akan saya mutasi juga, termasuk sopir saya," tegas Buchori ketika ditemui di acara peletakkan batu pertama rusunawa Jl Brantas.

Jika sebelumnya pimpinan satker bebas memilih pegawai yang ditunjuk sebagai sopirnya, tidak demikian dengan sekarang. "Dulu memang tradisinya begitu, tapi sekarang sudah tidak. Sopir juga dimutasi untuk penyegaran dan biar mereka tidak bosan," imbuhnya.

Seperti pernah diberitakan, wali kota memerkirakan bila mutasi bersamaan dengan eselon 4 jumlahnya bisa mencapai 80 orang. Namun wali kota masih pelit bicara saat ditanya siapa-siapa saja yang bakal kena mutasi. Apakah mereka yang sejauh ini mendapat sorotan tajam dari masyarakat? Buchori enggan menjawab banyak.

Diakui olehnya, dalam rapat staf Buchori kerap menyentil tentang pelayanan di masing-masing satker dan menyatakan akan ada pergeseran. "Tidak menutup kemungkinan satker yang kena sorot masyarakat juga mutasi," jawabnya singkat. Tentunya mutasi tersebut tidak akan lepas dari usulan Baperjakat dan hak prerogatif kepala daerah.

Pada Oktober mendatang banyak pejabat yang akan pensiun seperti Kabag Perekonomian dan Penanaman Modal Herrien Purnamawati dan Sekretaris KPU. Jabatan Kepala Dinas Pertanian pun juga kosong karena Ahmad Sutarjo, kepala dinas sebelumnya sudah pensiun bulan ini. Posisi itulah yang bakal diisi oleh pejabat yang kena mutasi.

Di pemkot sudah terdengar perbincangan siapa yang bakal pindah kemana dan siapa yang menggantikan. Salah satu yang menjadi pembicaraan adalah Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtyo yang bakal dimutasi sebagai Kepala Dinas Pertanian. "Bisa jadi. Tiyok (panggilan Kabag Humas dan Protokol) nanti bisa juga saya pindah ke PU (Dinas Pekerjaan Umum)," ujar Buchori sambil tertawa.

Tiyok dan Kepala Bappeda Budi Krisyanto yang berada di dekat wali kota waktu itu langsung beradu tawa. "Pak Budi Kris juga bisa jadi Direktur RSUD ya..," canda wali kota yang masih menutup mulut rapat-rapat soal calon yang akan dimutasi tersebut. (fa/nyo) [ Selasa, 28 September 2010 ]
Sopir pun Bakal Kena Mutasi
PROBOLINGGO - Janji reformasi birokrasi dengan memutasi sejumlah pejabat secara besar-besaran di Pemkot Probolinggo bakal direalisasikan wali kota. Katanya, bukan hanya pimpinan satker di eselon 2, 3 dan 4. Staf dan sopir pimpinan satker pun bakal kena mutasi Oktober mendatang.

"Pokoknya bulan Oktober, tidak sampai akhir bulan (Oktober) mutasi sudah dilaksanakan. Mutasi itu untuk mengisi formasi yang kosong dan supaya pegawai tidak mengalami kejenuhan," ujar Wali Kota Probolinggo Buchori, kemarin (27/9).

Pejabat yang bakal dimutasi secara besar-besaran ini merupakan hasil dari renungan wali kota selama beberapa bulan lalu. Dari evaluasi itu muncul beberapa nama yang bakal mendapat amanah baru dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara.

"Mereka (pejabat) harus bisa kerjasama dengan sesamanya, bisa menjalankan kebijakan kepala daerah dan loyal. Oktober nanti saya juga akan memutasi sopir. Semua sopir kepala satker akan saya mutasi juga, termasuk sopir saya," tegas Buchori ketika ditemui di acara peletakkan batu pertama rusunawa Jl Brantas.

Jika sebelumnya pimpinan satker bebas memilih pegawai yang ditunjuk sebagai sopirnya, tidak demikian dengan sekarang. "Dulu memang tradisinya begitu, tapi sekarang sudah tidak. Sopir juga dimutasi untuk penyegaran dan biar mereka tidak bosan," imbuhnya.

Seperti pernah diberitakan, wali kota memerkirakan bila mutasi bersamaan dengan eselon 4 jumlahnya bisa mencapai 80 orang. Namun wali kota masih pelit bicara saat ditanya siapa-siapa saja yang bakal kena mutasi. Apakah mereka yang sejauh ini mendapat sorotan tajam dari masyarakat? Buchori enggan menjawab banyak.

Diakui olehnya, dalam rapat staf Buchori kerap menyentil tentang pelayanan di masing-masing satker dan menyatakan akan ada pergeseran. "Tidak menutup kemungkinan satker yang kena sorot masyarakat juga mutasi," jawabnya singkat. Tentunya mutasi tersebut tidak akan lepas dari usulan Baperjakat dan hak prerogatif kepala daerah.

Pada Oktober mendatang banyak pejabat yang akan pensiun seperti Kabag Perekonomian dan Penanaman Modal Herrien Purnamawati dan Sekretaris KPU. Jabatan Kepala Dinas Pertanian pun juga kosong karena Ahmad Sutarjo, kepala dinas sebelumnya sudah pensiun bulan ini. Posisi itulah yang bakal diisi oleh pejabat yang kena mutasi.

Di pemkot sudah terdengar perbincangan siapa yang bakal pindah kemana dan siapa yang menggantikan. Salah satu yang menjadi pembicaraan adalah Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtyo yang bakal dimutasi sebagai Kepala Dinas Pertanian. "Bisa jadi. Tiyok (panggilan Kabag Humas dan Protokol) nanti bisa juga saya pindah ke PU (Dinas Pekerjaan Umum)," ujar Buchori sambil tertawa.

Tiyok dan Kepala Bappeda Budi Krisyanto yang berada di dekat wali kota waktu itu langsung beradu tawa. "Pak Budi Kris juga bisa jadi Direktur RSUD ya..," canda wali kota yang masih menutup mulut rapat-rapat soal calon yang akan dimutasi tersebut. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=181646

Tidak ada komentar:

Posting Komentar