Selasa, 28 September 2010

Pilih Ketua OSIS, Tiru Pemilu

[ Selasa, 28 September 2010 ]
PAITON - Ada event unik di SMPN 2 Paiton pada Sabtu (25/9). Yakni pemilihan ketua OSIS. Bukan hanya karena pemilihannya yang digelar seperti pemilu legislatif. Namun juga karena ada pemilihan ulang. Sebab dua calon ketua memiliki perolehan suara sama. Dan Kemarin (27/9), pemilihan ulang itu digelar.

Awalnya ada 4 pasangan yang maju dalam pemilihan ketua OSIS pada Sabtu. Yakni pasangan pertama, Luluk Ulfa-Shinta Tri yang memperoleh 67 suara. Pasangan kedua, Sukmawati-Okky Dewi memperoleh 132 suara. Lalu pasangan ketiga Meyta Dinda-Anissa Fahira meraih 48 suara. Terakhir pasangan RA Putri-Catur Bagaskara mendapat 132 suara.

Jadi, ada dua pasangan yang jumlah suaranya sama. Yakni pasangan Sukmawati-Okky Dewi dan pasangan Putri-Catur. "Harus dilaksanakan pemilihan ulang," ujar Kepala SMPN 2 Paiton Suyono.

Namun kata Suyono, pemilihan ulang tidak bisa dilakukan langsung pada Sabtu. Sebab pihaknya tidak ingin kegiatan itu digelar terburu-buru. Selain itu, pemilihan itu dikemas layaknya pemilu legislatif. "Semua perangkat ini kami pinjam dari KPU (Kabupaten Probolinggo). Model pemilihannya, sama persis dengan yang dilakukan KPU," kata Suyono.

Dalam pantauan Radar Bromo, pemilihan ulang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Seluruh siswa tampak menunggu antrean. Bahkan seluruh guru juga ikut mencontreng. Sementara petugas KPPS terlihat sigap melayani setiap pemilih. Mereka menggunakan pakaian adat.

"Semuanya persis pemilu legilatif. Ada absensi, pemanggilan pemilih, bilik suara, bahkan tinta setelah mencontreng. Semuanya ada 7 KPPS di sekolah," sebut Suyono.

Selain itu kata Suyono, setiap calon juga harus memaparkan visi misi sebelum pemilihan dilangsungkan. Pemaparan itu dilakukan di setiap kelas. Sehingga, setiap siswa bisa mendengar langsung dari calon.

Dikatakan Suyono, pemilihan itu dilakukan untuk memberikan pelajaran demokrasi bagi siswa. Untuk lolos, setiap bakal calon harus mendapat dukungan minimal 50 suara. "Baru bisa menjadi calon," ujar Suyono.

Konsep itu dilakukan agar siswa bisa memahami arti dan tujuan demokrasi. Selain itu, agar pendidikan demokrasi bisa diketahui lebih dini oleh siswanya. "Bagi kami, hal ini cukup penting untuk proses pendewasaan dalam pemilu," kata Suyono.

Dalam pemilihan ulang tersebut, pasangan Putri-Catur akhirnya berhasil mengungguli rivalnya, Sukmawati-Okky Dewi. Suara yang diperoleh pasangan pemenang yakni 240 suara. Sementara rivalnya berhasil mendapat 189 suara. Otomatis pasangan Putri-Catur terpilih sebagai ketua OSIS. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=181640

Tidak ada komentar:

Posting Komentar