Selasa, 28 September 2010

Manasik di Miniatur Kakbah

[ Selasa, 28 September 2010 ]
PROBOLINGGO- Ratusan Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Probolinggo kemarin (27/9) memenuhi kawasan wisata religius miniatur Kakbah di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending. Di tempat ini, mereka mengikuti praktik manasik haji yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo.

Namanya juga praktik, para calon jamaah ini datang dengan mengenakan pakaian ihram serba putih dari rumah masing-masing. Layaknya ibadah haji di tanah suci, baju ihram yang mereka kenakan kemarin pun juga tidak berjahit.

Dalam pantauan Radar Bromo di lapangan, para calon jamaah ini mulai berdatangan sekitar pukul 07.00. Akan tetapi, praktik manasik baru dimulai sekitar satu jam kemudian. Meski yang menjadi tempat praktik yakni wisata miniatur Kakbah, tetapi panitia dari Kemenag telah memersiapkan tiruan tempat yang bakal disinggahi para jamaah di tanah suci nanti.

Di antaranya yakni Jeddah sebagai tempat miqat bagi jamaah haji asal Indonesia, kemudian ada Shafa dan Marwah sebagai tempat jamaah melakukan sa'i. Ada juga Bukit Arafah sebagai tempat para jamaah melakukan wukuf, hingga Mina tempat jamaah melakukan jumrah.

Jeddah misalnya. Untuk menggambarkan tempat ini, Kemenag mendirikan sebuah terop yang diletakkan di sisi selatan pintu masuk wisata miniatur Kakbah. Shafa dan Marwah diibaratkan dengan dua pohon palem di bagian barat dan timur. Sedangkan Mina diibaratkan juga dengan sebuah terop.

Untuk memudahkan para jamaah saat praktik manasik, pada setiap tempat tadi panitia dari Kemenag membubuhkan tulisan dari kertas folio. Begitu praktik manasik dimulai, para CJH ini start dari Jeddah. Di tempat ini mereka memulai niat untuk berihram. "Ini karena jamaah dari Indonesia biasanya tamattuk," kata Sugio Ahmad, ketua salah satu kloter jamaah dari Kabupaten Probolinggo.

Dari Jeddah, mereka kemudian bergerak ke maktab untuk meletakkan barang-barang bawaan dari taah air. Oleh panitia, tempat maktab ini disediakan di sisi barat miniatur Kakbah. Setelah meletakkan barang-barang, para jamaah lalu menuju ke Masjidil Haram untuk melakukan tawaf.

Dengan didampingi oleh ketua rombongan, para CJH ini mulai mengelilingi miniatur Kakbah sebanyak tujuh kali dengan diiringi doa-doa dan bacaan haji. "Usai melaksanakan tawaf, para jamaah lalu melakukan beberapa sunnah haji. Di antaranya salat sunnah di maqam Ibrahim dan hijr Ismail, mencium hajar aswad serta meminum air zamzam," kata Sugio.

Air zamzam yang disediakan panitia yakni beberapa kardus Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diletakkan di sisi selatan miniatur Kakbah. "Itu tempat air zamzamnya," ujar Sugio menujuk CJH yang mengerumuni air minum.

Setelah melakukan itu, para calon jamaah ini memulai rukun haji lainnya yakni sa'i (lari-lari kecil) dari Shafa ke Marwah sebanyak tujuh kali. Dilanjutkan dengan memotong rambut yang dikenal dengan istilah tahallul.

Usai tahalulul, para calon jamaah ini mulai melaksanakan inti dari ibadah haji yakni wukuf di Arafah. Sebelum melakukan wukuf, para CJH ini melakukan salat jamaah Dhuhur yang dijamak dengan Ashar. "Mari kita salat jamak dan qashar untuk Dhuhur dan Ashar," ujar Kiai Fathurrosi Bakir asal Banyuanyar mengajak para jamaah. Ia kemudian menuntun para CJH membacakan niat jamak dan qashar.

Untuk mengantisipasi calon jamaah yang mengalami gangguan kesehatan, panitia menyediakan dua mobil puskesmas keliling di area wisata miniatur Kakbah. "Nanti kalau ada yang tidak kuat, bisa langsung mendapat perawatan," kata salah satu panitia.

Praktik manasik haji kemarin merupakan kali pertama yang dilaksanakan di wisata miniatur Kakbah, meski pembangunan fisiknya belum sempurna seratus persen. Tempat itu mulai digunakan setelah Kemenag mengirim surat ke Disbudpar Kabupaten Probolinggo.

"Ini dilakukan setelah dilakukan koordinasi teknis antara PU Ciptakarya, Disbudpar, Dishub, Kemeng, Polres, Kesbangpol Linmas Satpol PP serta Bagian Kesra," kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Tutug Edi Utomo.

Di Kota Probolinggo manasik haji dilaksanakan hari ini (28/9). Ratusan calon jamaah haji (CJH) akan mengikuti manasik masal berupa teori dan praktik, di alun-alun kota sekitar pukul 07.30.

Sebelum melakukan praktik para CJH itu telebih dahulu akan belajar teori. Tapi, materinya tidak banyak. Pada manasik yang akan di gelar hari ini, lebih menekankan kepada praktik di lapangan.

Para CJH itu, akan mempraktikkan cara tawaf, sa'i, tahalul, dan rukun serta cara ibadah haji lainnya. Pelaksanaan praktik itu, untuk melengkapi pembekalan yang telah diberikan kepada CJH sebelumnya.

"Lebih menekankan pada praktik lapangan. Itu, tentang semua rukun haji,kecuali wukuf," jelas Samsur, humas Kemenag Kota Probolinggo kemarin (27/9).

Diberitakan sebelumya, CJH asal Kota Probolinggo tahun ini berjumlah 211 orang. Mereka akan berangkat ke Makkah pada (4/11) nanti. Karena itu, segala bentuk persiapan sudah dimatangkan sejak dini. Terlebih syarat dan rukun haji yang hendak mereka lalukan di Makkah nanti.

Tujuannya, para CJH tidak kebingungan pada saat melakukan rukun Islam yang ke enam itu. Dan, bisa mandiri alias tidak selalu menggantungkan diri pada pendampingnya. "Undangan sudah kami sebar, dan diharapkan semua CJH bisa hadir untuk mengikuti manasik masal itu," harap Samsur.

Sebetulnya, bukan hanya kali ini manasik untuk CJH Kota Probolinggo digelar. Tapi, untuk manasik masal sekaligus praktiknya baru dua kali. Yakni, pada Agustus lalu dan yang akan digelar hari ini.

"Sebelum melakukan praktik, CJH akan menerima materi di masjid agung," jelas Samsur. Setelah itu CJH akan langsung meluncur ke alun-alun untuk melakukan praktik. Itu, sudah dijadwalkan pukul 09.30-11.00. "Pukul 11.00 sampai pukul 12.00 istirahat sekaligus penutupan. Setelah itu, tidak ada praktik atau manasik lagi. Jadi, diharapkan CJH bisa hadir semua," ujarnya. (qb/rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=181649

Tidak ada komentar:

Posting Komentar