Selasa, 28 September 2010

Probolinggo Bangun Rusun Lagi

Selasa, 28 September 2010 | 08:04 WIB

PROBOLINGGO - Belum setahun, Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Bestari di Jalan Lingkar Utara (JLU) diresmikan, Kota Probolinggo mendapat jatah lagi Rusunawa serupa. Tidak tanggung-tanggung, kali ini Kota Bayuangga mendapat jatah proyek dua blok Rusunawa sekaligus dengan dana total sekitar Rp 25 miliar.

”Syukurlah kita bisa mendapatkan proyek dua blok Rusunawa sekaligus. Sebelumnya sudah ada Rusunawa Bestari. Untuk dapat lagi memang sulit,” ujar Walikota HM. Buchori SH MSi saat peletakan batu pertama pembangunan Rusunawa Probolinggo I dan II di Jl. Brantas, Kota Probolinggo, Senin (27/9).

Diakui, Rusunawa Bestari yang diresmikan 18 Januari 2010 lalu memang hanya bisa menampung 96 kepala keluarga di lantai 1-5. Sisi lain, masih banyak warga miskin dari kalangan nelayan, buruh, tukang becak, hingga pemulung yang belum mendapatkan jatah Rusunawa Bestari.

“Warga yang masuk waiting list (daftar tunggu, Red.) itu akan ditampung di dua blok Rusunawa di Jalan Brantas ini,” ujar walikota. Diharapkan dua blok Rusunawa yang digarap rekanan PT Gariand Niagatama, Jakarta itu bisa menampung 192 kepala keluarga (KK).

Sesuai kontrak kerja, rekanan bakal menyelesaikan pembangunan kedua blok Rusunawa itu dalam 6 bulan ke depan. “Sambil menunggu proyek selesai, kami sudah mulai mencari calon penghuni, termasuk sekitar 100 KK yang masuk waiting list,” ujar Ketua Tim Penyiapan Komunitas Rusunawa, Drs H Agus Subagiono MSi.

Karena Jl. Brantas, lokasi proyek Rusunawa di kawasan industri, maka kalangan buruh bakal ditawari. “Khususnya buruh pabrik yang bekerja di Jalan Brantas dan sekitarnya,” ujar Agus yang juga Asisten Pemerintahan itu.

Sekadar diketahui, lokasi proyek Rusunawa itu diapit dua industri, PT Southern Marine (Schrum) dan PT Karya Marga. Selain itu juga dikepung sejumlah industri seperti PT Pamolite Adhesive Industry (PAI), PT Indopherine, PT Rimba Sempana, dan sejumlah industri lain. Bahkan sekitar 1,5 Km dari lokasi proyek Rusunawa terdapat pabrik tekstil PT Eratex Djaya dengan sekitar 3.000 pekerja.

Walikota mengakui, awalnya dua proyek Rusunawa itu bakal dibangun di dua lokasi yang berbeda. Satu proyek di Jl. Brantas, satu lagi di samping Rusunawa Bestari di JLU. “Ternyata menjelang peletakan batu pertama, bakal lokasi di JLU tanahnya tidak mencukupi untuk Rusunawa. Ya akhirnya dua blok dibangun di Jalan Brantas semua,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Kabid Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum (PU) Amin Fredy. “Kamis (23/9) lalu kami ukur, panjang tanah di samping Rusunawa Bestari ternyata kurang 10 meter. Tidak mungkin dibangun di sana,” ujarnya.

Amin menambahkan, kebetulan lokasi proyek Rusunawa di Jl. Brantas cukup luas yakni, ukuran 118 x 29 meter persegi. “Di Jalan Brantas cukup untuk dua blok Rusunawa, bahkan masih ada sisa tanah untuk penghijauan,” ujarnya.

Kedua Rusunawa itu bakal dibangun dengan biaya APBN sebesar total sekitar Rp 25 miliar. Yakni, Rusunawa Probolinggo I senilai Rp 12,030 miliar dan Rusunawa Probolinggo II senilai Rp 12,901 miliar.

“Kalau specs (spesifikasi, Red.)-nya semua Rusunawa di Indonesia sama, termasuk dua blok yang dibangun di Jalan Brantas,” ujar Amin. Meski luasnya hanya 24 meter (rumah Tipe 24), tetapi terdiri atas beberapa ruangan. Seperti ruang tamu, kamar mandi, dapur, teras dan setiap unit terdapat 1 kamar tidur. Semua lantainya keramik. Penghuni Rusunawa juga mendapatkan fasilitas PDAM dan PLN. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=0481a9aa19d4a9df0734d2c65db7702c&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar