Minggu, 22 Agustus 2010

Bocah SD Protes Malaysia

[ Sabtu, 21 Agustus 2010 ]
PROBOLINGGO - Insiden penangkapan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepulauan Riau oleh polisi diraja Malaysia atau PDRM, kemarin (20/8) baru disikapi di Kota Probolinggo. Para murid SDN Sumberwetan 2 melakukan aksi teaterikal, meksi tiga petugas DKP yang ditangkap itu sudah dibebaskan.

Bentuk protes itu diwujudkan murid SD Sumberwetan 2 dalam teaterikal yang begitu sederhana dan kreatif. Seluruh murid di sekolah wilayah selatan itu membentuk lingkaran di dalam halaman. Beberapa diantaranya membawa poster, berperan sebagai PDRM dan petugas DKP.

Poster yang ditulis terbaca cukup berani. Seperti "Kedaulatan tidak boleh dibarter", "Perompak laut Malingsia", "Aku cinta Indonesia" dan "Maritim adalah darahku".

Aksi yang dihelat pukul 08.00 itu diawali dengan pembacaan narasi oleh salah satu murid. Kemudian lingkaran murid itu diibaratkan seperti lautan Indonesia. Sekelompok bocah memakai topi caping berperan sebagai nelayan, kelompok murid lainnya PDRM lengkap mengenakan kaos doreng berbendera Malaysia dan senapan mainan. Daun pisang dipakai untuk kapalnya.

Aksi penangkapan tiga petugas DKP pun diperagakan sampai ketiganya diborgol dan dibiarkan tengkurap oleh PDRM. Tidak lama kemudian terjadi barter, PDRM melepas tiga petugas DKP dan sebaliknya para nelayan yang ditahan di Indonesia pun dikembalikan.

Ketika barter itu terjadi semua murid menyanyikan lagu berjudul Indonesia Pusaka. Insiden yang menyangkut kedaulatan Republik Indonesia ini nampaknya dipahami betul oleh para murid itu. "Warga Indonesia ditangkap sama Malaysia. Saya benci sekali dengan Malaysia," kata Daniel, salah satu murid kelas 5 di SDN tersebut.

Siswa lainnya, Cindi, menuturkan jika teaterikal ini tentang kecintaan terhadap Indonesia. Dan yang diangkat peristiwa petugas DKP tersebut. "Benci sekali dengan Malaysia karena sudah menginjak-injak bangsa Indonesia," tegas Cindi yang juga membacakan narasi dalam teatrikal itu.

Sementara itu, Kepala SDN Sumberwetan 2 Didik H menjelaskan diadakannya aksi itu dalam momen memperingati hari Pramuka dan Kemerdekaan RI. "Kami ingin menanamkan kecintaan terhadap tanah air kepada anak-anak. Mereka harus merasa bangga menjadi bangsa Indonesia. Jangan mau tanah negara ini diambil oleh bangsa lain," serunya. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=175826

Tidak ada komentar:

Posting Komentar