Minggu, 22 Agustus 2010

Kostas Pamit ke Wali Kota

[ Sabtu, 21 Agustus 2010 ]

PROBOLINGGO - Sebulan sudah Kostas Retsikas berada di Kota Probolinggo. Pagi ini (21/8) doktor asal Yunani itu bakal pulang ke London, tempatnya menjadi dosen antropologi di School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London. Nah, kemarin Kostas sempat beraudiensi sekaligus pamitan dengan Wali Kota Buchori.

Selepas salat Jumat kemarin Kostas diterima Wali Kota di rumah dinas. Kostas tidak sendiri, ia didampingi Kepala Bappeda Budi Krisyanto, Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtiyo, serta Ade Sidiq dari Dispobpar.

Perbincangan setelah salat Jumat itu berlangsung dengan santai. Kemampuan Kostas berbahasa Indonesia membuat perbincangan jadi gayeng. Wali Kota Buchori menanyakan kesan Kostas saat berada di kota ini dan kegiatan-kegiatannya. Kostas mengatakan sangat bagus.

Tapi, Wali Kota menyahut, "Jangan-jangan nanti karena ada saya lalu bilang bagus".

"Ah enggak, memang bagus sekali. Pinggir-pinggir jalannya cantik sekarang. Pelabuhan sudah dibesarkan, ada kebun binatang dan banyak restoran dan supermarket. Alun-alun dulu waktu 17-an (Agustusan) hanya ada karapan kambing, tapi sekarang sudah diperbaiki," beber Kostas.

Mendengar ungkapan Kostas, wali kota membenarkan jika selama ini dirinya menjabat, selain konsen pada kemiskinan dan pendidikan tetapi juga pada lingkungan. Buchori pun pamer jika tahun ini Kota Probolinggo berhasil mendapatkan penghargaan pengelola hutan kota terbaik nasional 2010.

"Pelabuhan itu belum selesai, masih 50 persen. Nanti akan dibuat kedalaman 12 meter untuk kapal-kapal besar. Jadi, diharapkan nanti perusahaan dari timur cukup menggunakan pelabuhan di Probolinggo karena dampak Lapindo," jelas Buchori.

Kostas pun manggut-manggut memperhatikan penjelasan wali kota. "Wah, berarti nanti (ramainya pelabuhan di Probolinggo) seperti waktu zaman Belanda dahulu. Pelabuhan itu sangat penting," sambung pria berusia 37 tahun itu.

Obrolan pun mengembang sampai soal kondisi negara yang ditinggalinya sekarang, yakni London. Sedikit banyak Kostas juga bertutur tentang Yunani. Wali Kota Buchori mengatakan kalau dirinya juga pernah ke Istanbul, Turki. Kata Kostas, Turki sudah dekat dengan Yunani, semacam perbatasan.

Budi Krisyanto juga memberikan penjelasan kepada wali kota, jika Kostas Retsikas ini bakal meluncurkan buku tentang budaya pendalungan di Jawa Timur, khususnya Kota Probolinggo. Ke depannya diharapkan buku tersebut bisa dibahas di Kota Probolinggo.

Rencananya, Kostas bakal mengundang Wali Kota Buchori ke London untuk menyaksikan peluncuran buku yang kini sudah berada di penerbit. Kostas juga merekomendasikan museum di Leiden, Belanda untuk dikunjungi. "Saya akan kesana jika diundang," terang Buchori yang mengaku belum pernah ke London.

Kostas bilang Leiden memiliki museum yang sangat bagus. Kota kecil di Belanda itu adalah kota pendidikan. Kostas sempat curhat jika London memasuki musim dingin, salju turun maka susah untuk keluar rumah atau bahkan bekerja.

Pertemuannya dengan Wali Kota Buchori tidak disia-siakan oleh Kostas. Ia menunjukkan temuannya dalam sebuah buku travel guide bagi para turis yang akan ke Indonesia, tepatnya Gunung Bromo Probolinggo. Buku panduan yang diterbitkan di London itu menyebutkan terminal Bayuangga tidak terlalu aman dan turis harus hati-hati jika berada di terminal Probolinggo itu.

"Waktu baca itu aku kaget. Itu tidak benar karena aku mengetahui sendiri. Yang tidak aman itu malah di Purabaya (Terminal Bungurasih)," lanjut Kostas.

Atas hal ini, Kepala Bappeda Budi Krisyanto menyatakan pemkot perlu melakukan klarifikasi dan mengirim surat ke pihak penerbit itu. "Bahwa apa yang disebutkan dalam buku panduan tidak benar. Pemkot harus klarifikasi karena yang dijelaskan di buku itu tanpa ada survey," ungkap Budi.

Budi menambahkan, turis sangat konsen dengan buku panduan itu. Oleh karenanya pemkot harus melakukan pengawalan. "Ini bisa bahaya, harus klarifikasi," imbuhnya.

Wali Kota Buchori setelah membaca copy-an buku itu langsung mengeluarkan perintah. "Itu tugasnya Bappeda kan? Ya sudah, atasi Pak Budi," perintah Buchori.

Selanjutnya, Kostas yang bakal meninggalkan Kota Probolinggo pagi ini sekitar pukul 08.00, kemarin sempat menginformasikan kegiatannya tahun depan kepada Wali Kota. Bahwa Kostas tahun depan ia akan ke Indonesia lagi untuk penelitian tentang zakat di Surabaya, Jogjakarta dan Jakarta. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=175829

Tidak ada komentar:

Posting Komentar