Minggu, 22 Agustus 2010

Tidur, Janda Tua Tewas Dikepruk

[ Sabtu, 21 Agustus 2010 ]
Motif Masih Diselidiki

KURIPAN - Tindak kriminal kini benar-benar tidak mengenal belas kasihan. Seperti yang dialami Mastur, 55, warga Dusun Kaligundek, Desa Menyono, Kuripan, Kabupaten Probolinggo. Ia tewas setelah kepalanya dikepruk dengan cor-coran beton oleh tiga orang tak dikenal yang menyatroni rumahnya pada Rabu dini hari (18/8).

Korban yang seorang janda itu sempat dilarikan ke RSUD dr Subandi Jember. Namun ia akhirnya menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 21.00 malam itu juga (18/8).

Motif pengeprukan itu sendiri sampai kemarin (21/8) masih menjadi tanda tanya pihak kepolisian. Sebab di rumah korban sama sekali tidak ada satupun barang yang hilang. Sementara korban juga dikenal tidak mempunyai musuh.

Dari data yang dihimpun Radar Bromo, korban sehari-harinya tinggal bersama anaknya, Mistiya dan keluarganya. Malam itu korban tidur bersama cucunya, Riski, 4, yang tak lain anak Mistiya. Korban tidur di kamar yang ada di belakang ruang tamu.

Sekitar pukul 02.00 WIB, tiga orang tak dikenal masuk melalui pintu jendela kamar. "Entah mengapa, tiba-tiba tiga orang asing yang memakai topeng itu langsung memukul ibu saya dengan cor-coran batu yang biasanya dipakai untuk sandaran jembatan," kata Sutikno, salah satu anak korban.

Korban sendiri saat itu sedang tidur. Usai memukul kepala korban beberapa kali, tiga orang tak dikenal itu langsung lari. Juga melalui jendela kamar.

Melihat kejadian itu, Riski cucu korban yang tidur satu amben hanya tertegun. Ia tidak bereaksi apa-apa sesaat usai mendapati neneknya bersimbah darah. "Namanya juga anak kecil. Mungkin takut," beber Sutikno.

Sayangnya, korban yang terluka tak langsung tertangani. Sebab, anaknya Mistiya baru mengetahui kondisi korban sekitar pukul 04.00 WIB. "Mistiya itu sehari-harinya yang tinggal dengan ibu," jelas Sutikno yang mengaku tidak serumah dengan Mastur.

Usai insiden tersebut, keluarga langsung memeriksa barang di rumah. Karena sempat beranggapan bahwa kejadian itu adalah perampokan. Namun, saat diperiksa seluruh rumah, ternyata tidak ada satu barang pun yang hilang. "Jadi kalau perampok, nggak mungkin. Wong barang-barang di rumah ibu tidak ada yang hilang," beber Sutikno.

Menurut Sutikno ibunya dikenal orang yang baik dan cukup supel dengan warga lainnya. "Ibu juga tidak pernah mempunyai musuh dengan orang lain. Beliau itu orang yang baik," kenangnya.

Sementara Kapolres Probolinggo AKBP Rastra Gunawan melalui Kapolsek Kuripan AKP Subadar membenarkan kejadian itu. Menurut perwira dengan tiga strip di lengan itu, usai mendapat laporan pihaknya langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti.

Namun sampai kemarin Kapolsek belum bisa menjelaskan motif dan latar belakang insiden kepruk berdarah itu. "Sampai saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan kami," katanya. (mie/hn)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=175832

Tidak ada komentar:

Posting Komentar