Kamis, 24 Juni 2010

Kesibukan Kota Probolinggo Jelang Gelaran Semipro Apeksi dan Pekan Kim

[ Kamis, 24 Juni 2010 ]
Sekolah Jadi Penginapan, Ada yang Sediakan Fasilitas Nobar

Tiga event besar digelar sekaligus di Kota Probolinggo dalam rentang 26 Juni hingga 3 Juli 2010. Ada Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo), rakor Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) dan Pekan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat).

Selain sibuk menyiapkan acara, pemkot setempat juga sibuk menyediakan penginapan.

FAMY DECTA MAULIDA., Probolinggo

Penginapan memang menjadi salah satu perhatian pemkot. Mengandalkan populasi hotel di kota, jelas tidak mencukupi. Maka, sekolah-sekolah pun disiapkan jadi tempat penginapan untuk kontingen tamu.

Dinas Pendidikan (Dispendik) dalam hajat besar ini tidak hanya jadi koordinator acara pawai budaya. Dispendik juga punya tugas menyiapkan penginapan untuk kontingen kesenian yang mengisi pawai budaya.

"Semua sudah kami siapkan. Ada 22 sekolah yang bisa ditempati oleh para kontingen kesenian. Selain untuk daerah yang ikut berpartisipasi, kesenian dari masing-masing satker juga bisa berada di sana," ujar Kepala Dispendik Maksum Subani.

Karena sekolah sedang libur, maka pemkot berinisiatif untuk memanfaatkan gedung sekolah untuk penginapan kontingen. Tapi, tidak asal pilih sekolah. Pemkot punya kriteria sekolah mana yang bakal jadi penginapan.

Salah satu kriteria penting yang harus terpenuhi adalah toilet. Selain kudu punya banyak toilet, kondisi toilet harus bersih. Kemudian ada halaman yang luas untuk latihan dan kendaraan kontingen, lalu lampu penerangan hingga tempat sampah. Yang terpenting jaraknya tidak jauh dari start pawai budaya di depan rumah makan Sumber Hidup.

Untuk kontingen dari daerah yang tergabung dengan Apeksi, dari 22 sekolah yang dipersiapkan, baru 10 sekolah yang sudah pasti akan ditempati. SD Sukabumi 6 ditempati kontingen kesenian dari Kota Batu, SD Jati 1 untuk kontingen Kota Kediri, SD Jati 2 untuk kontingen Kota Pasuruan, SD Jati 5 dibooking kontingen Kota Blitar.

SD Mangunharjo 1 kontingen Kota Bima, SD Mangunharjo 6 untuk kontingen Kota Mataram, SMKN 3 disiapkan untuk kontingen Kota Denpasar, SMAN 1 bagi kontingen Maumere, SMPN 3 untuk Surabaya dan Pekalongan, SD Mangunharjo 12 untuk kontingen Kota Kupang.

"Masih ada sisa 12 sekolah lagi untuk kontingen. Kalau dari satker mau menggunakan, tidak masalah. Tinggal menghubungi kami saja. Semua sekolah yang dipilih ini sudah disurvei kelayakannya," ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Maskur.

Sisa 12 sekolah terletak di SMPN 1, SMPN 2, SMP Taman Dewasa, SMA Taman Madya, SD Sukabumi 2, SD Sukabumi 2, SD Sukabumi 8, SD Sukabumi 4 dan SD Sukabumi 5. Sementara SD Tisnonegaran 1 dan 2 dipakai untuk kontingen dari Dinas Pendidikan sendiri.

Untuk mengecek kesiapan masing-masing sekolah, Dinas Pendidikan telah mengadakan rapat dengan mengundang sekolah yang bakal ketempatan kontingen. Pada kesempatan itu disampaikan, karena akan kedatangan tamu dari luar Probolinggo, maka masyarakat harus bersikap ramah dan baik kepada tamu.

Sekolah yang jadi tempat penginapan paling diperhatikan kebersihan lingkungan, kamar mandi, ruang kelas hingga halaman. "Kami berharap tidak akan kesan yang kumuh dan kurang bagus saat berada di sekolah itu. Kami juga menyampaikan ke sekolah harus menyediakan karpet dan bantal. Lampu diperhatikan supaya tidak gelap," terang Maskur.

Penggunaan ruang kelas oleh kontingen disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya Kota Batu membutuhkan 4 kelas sedangkan Kota Kediri butuh 3 kelas untuk tidur dan menyimpan perlengkapan keseniannya. Jumlah personilnya pun beragam, mulai dari 20 orang hingga mencapai 70 orang.

Sekolah harus menyesuaikan jumlah personel yang ada. Jika ada 26 personel, maka bantal yang disediakan jumlahnya sekitar itu. "Tidak perlu baru, yang penting masih layak dan pantas untuk dipakai. Oleh karena itu kami minta sekolah berpartisipasi, demi pemerintah kota," katanya lagi.

Karpet yang disediakan untuk alas di kelas, karena bangku kelas bakal dipindahkan untuk sementara waktu. Diperkirakan para kontingen bakal datang tanggal 30 Juni sore hari. Nah, H - 1 (29/6) semua sekolah diminta untuk mulai mempersiapkan ruangan kelas masing-masing. Para kontingen akan berada di "penginapan" selama dua hari, tanggal 2 Juli, kata Maskur, kira-kira sudah check out.

Untuk mengetahui sejauh mana persiapan yang akan dilakukan oleh sekolah, Radar Bromo sempat berbincang dengan Kepala SMAN 1 Abdullah. Menurutnya, banyak yang akan dipersiapkan sekolah yang ketempatan dari kontingen Maumere tersebut.

Ia bakal menyiapkan karpet, katanya karpet sudah tidak perlu beli karena inventaris sekolah punya karpet dalam ukuran lebar. "Membersihkan kamar mandi, menyiapkan ruang makan. Kami juga akan menyiapkan beberapa fasilitas lain kalau kontingen ingin olahraga. Seperti basket, voli atau futsal akan kami siapkan," ujarnya.

Sungguh beruntung kontingen dari Maumere. Pasalnya, Abdullah juga bakal menyiapkan fasilitas nobar (nonton bareng) pertandingan piala dunia di dalam sekolah. "Biar yang suka bola bisa ikut tetap menikmati. Takut ada yang ingin melihat, jadi kami persiapkan," kata Abdullah yang sudah bikin panitia kecil penyambutan kontingen.

SMAN 1 mulai mempersiapkan ruangan pada H-2 kedatangan kontingen. Abdullah bilang, sebelum kedatangan kontingen semua sekolah akan dicek kesiapannya oleh panitia terkait.

"Saya bangga karena sekolah kami dianggap layak untuk keperluan kegiatan pemerintah kota. Kami akan menyiapkan sesuai dengan kebutuhan pemkot. Karena bagaimana pun ini adalah kegiatan pemkot yang harus didukung," tutur Abdullah. (yud)

Sumber : http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=166172

Tidak ada komentar:

Posting Komentar