Jumat, 04 Juni 2010

97 Pesilat Bertarung di Piala Bupati

[ Jum'at, 04 Juni 2010 ]
KRAKSAAN - Sejumlah atlet silat menguji kemampuan mereka bertarung pada pertandingan pencak silat Piala Bupati 2010. pertandingan itu dihelat selama tiga hari (3-5) di gedung Sasana Krida, Kraksaan.

Mengawali kegiatan, acara dibuka sekitar pukul 09.00 WIB. Puluhan warga menghadiri acara pembukaan. Mereka kebanyakan merupakan anggota perguruan silat yang ikut pertandingan. Termasuk, para pendukung perguruan silat.

Sementara para pesilat datang dengan pakaian khas perguruan masing-masing. "Saya yakin perguruan kami mampu berbicara di pertandingan ini," ujar salah satu pesilat.

Ketua Pengkab Ikatan Pencak Silat Indonesia (Ipsi) Kabupaten Probolinggo Mohammad Sahudi mengatakan, pertandingan itu merupakan kegiatan tahunan. Bahkan sudah berlangsung sejak 2006. "Jadi ini sudah kesekian kalinya," ujar Sahudi.

Kali ini kata dia, 15 perguruan silat menurunkan para atlet masing-maisng. Perguruan-perguruan itu kata Sahudi, datang dengan motivasi tinggi. Sebab, para pesilat tidak hanya mengejar hadiah atau bonus. "Mereka datang dengan kebanggaan," katanya.

Total peserta pertandingan berjumlah 97 orang. Terdiri dari 76 peserta putra dan 21 peserta putri. Menurut Sahudi, para peserta bertanding di beberapa kelas. Pembagian kelas didasarkan pada usia dan berat badan.

Untuk putra, ada delapan kelas. Yakni kelas A sampai H. Sementara untuk putri ada empat kelas. Yakni, kelas A sampai D.

Selanjutnya, pertandingan akan digelar secara maraton. Kemarin (3/6), pertandingan dilakukan pagi, siang, dan malam. Sementara hari ini dilakukan siang dan malam. Lalu, semi final dilaksanakan nanti malam. "Semi final berlangsung hingga Sabtu (besok, Red) pagi," jelas Sahudi.

Sementara kelas final akan dihelat Sabtu malam. Final kata Sahudi, bisa dipastikan akan ditonton banyak orang. "Sebab momen ini hanya setahun sekali," lanjutnya.

Sedangkan Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) Kabupaten Probolinggo Burhanuddin menegaskan, pertandingan tersebut memiliki manfaat cukup besar. Sebab, pertandingan silat jarang diadakan. Akibatnya kata dia, para pesilat jarang bisa menguji kemampuan mereka. "Kecuali dengan sesama temannya," tuturnya.

Pertandingan itu sendiri kata Burhanuddin, memiliki tiga tujuan. Yakni, penggalian potensi pesilat. Hal ini diukur dengan raihan prestasi pesilat. Kedua, sebagai upaya pembinaan, pelestarian, serta pengembangan dunia persilatan Kabupaten Probolinggo. "Silat adalah warisan leluhur bangsa kita," ujar Burhanuddin.

Selanjutnya, sebagai ajang silaturrahim antar perguruan silat di Kabupaten Probolinggo. Karena itu Burhanuddin menepis anggapan adanya persaingan terselubung antar perguruan. Justru lanjut dia, setiap perguruan saling menghormati satu sama lain. "Mereka sangat menjunjung tinggi sportifitas," katanya.

Burhanuddin berharap, pertandingan itu bisa memunculkan atlet silat yang bisa mengharumkan nama Kabupaten Probolinggo. Sebab para juara kata Burhanuddin, nantinya akan didelegasikan di pertandingan silat tingkat provinsi. "Para juara membawa nama Kabupaten Probolinggo," jelasnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=162349

Tidak ada komentar:

Posting Komentar