Jumat, 03 September 2010

PWNU Rukyat di 11 Titik

Jum'at, 3 September 2010

Bisa Bareng seperti Tahun Lalu
SURABAYA - SURYA-
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim hingga kini belum memutuskan kapan pastinya perayaan Lebaran. PWNU Jatim masih akan menunggu hasil tim rukyatul hilal (pengamatan terhadap bulan dengan mata telanjang).

Koordinator Tim Rukyatul Hilal PWNU Jatim KH Sholeh Hayat mengatakan, tim rukyatul hilal akan diterjunkan di 11 lokasi yang ada di Jatim. Hal itu dilakukan, karena dalam menentukan Lebaran, NU menggunakan metode bil rukyah (dengan rukyat) dan bukan bil hisab (dengan hisab). “Dan rukyatnya baru akan kita gelar, Rabu, 8 September nanti. Tepatnya, sebelum terbenamnya matahari,” ujarnya kepada Surya, Kamis (2/9).

11 tempat yang dipakai melihat hilal, adalah Bukit Condro Dipo Gresik, Pantai Kenjeran Surabaya, Pantai Serang Blitar, Pantai Ngliyep Malang, Pantai Gili Ketapang Probolinggo, Pantai Tanjung Kodok Lamongan, Pantai Plengkung Banyuwangi, Pantai Gebang Bangkalan, Pantai Ambat Pamekasan, Pantai Sangkapura Bawean, dan sebuah pantai di Banyuwangi. Selain menggunakan mata telanjang, untuk melihat hilal, NU Jatim juga akan menggunakan peralatan teknologi terkini yang ditempatkan di Bukit Condro Gresik. “Selain alat yang dimiliki NU sendiri, alat teknologi dari Kementrian Teknologi dan Informatika juga digunakan,” jelas Sholeh yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim ini.

Seperti diketahui sebelumnya, Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim secara terpisah sudah memutuskan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 Hijriah pada Jumat, 10 September 2010. Keputusan PWM berdasar maklumat PP Muhammadiyah nomor 05/MLM/I.0/E/2010, Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H jatuh pada hari Jumat, 10 September.

Sekretaris PWM Jatim Nadjib Hamid, mengatakan, penetapan tersebut berdasar hisab, dimana ijtimak (pertemuan rembulan dan bumi dalam satu garis) akhir Ramadan terjadi pada Rabu, 8 September atau bertepatan dengan 29 Ramadan pukul 17.31. Pada hari itu, matahari terbenam pukul 17.29 dengan posisi hilal dibawah ufuk minus 2 derajat lebih. Sehingga malam itu dan esok harinya adalah 30 Ramadan. “Jadi usia Ramadan tahun ini genap 30 hari,” katanya kepada Surya.

Apakah lebaran nanti akan bersamaan antara Muhammadiyah dengan NU? Nadjib menimpali, “Insyaallah serentak,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan KH Sholeh Hayat. Menurutnya, berdasar metode hisab yang dilakukan oleh semua paham dan juga didasarkan pada kitab Sulamul Najjiren, Fathkul Rouf, dan kitab Qowaidul Falakiyah, ijtimak akhir Ramadan terjadi pada 8 September atau bertepatan dengan 29 Ramadan pukul 17.20-17.30. Dengan kondisi hilal masih di bawah ufuk, maka usia bulan Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari. Sehingga Lebaran akan jatuh 10 September. “Tapi karena NU pakai metode bil rukyat ya kepastiannya harus nunggu dilakukannya rukyat 8 September,” tegasnya.

Jika pelaksanaan Lebaran tahun ini bareng antara NU dan Muhammadiyah, hal itu akan mengulang yang terjadi pada tahun 2009. Dimana, baik saat dimulainya Ramadan maupun Lebaran Idul Fitri 1430 H dilaksanakan bersama-sama. nuji

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/09/03/pwnu-rukyat-di-11-titik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar