Rabu, 08 September 2010

Exxon berencana mundur dari Blok Gunting

Selasa, 07/09/2010 19:04:09 WIB

Oleh: Nurbaiti JAKARTA: Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyayangkan rencana ExxonMobil Oil Indonesia Inc, untuk mundur sebagai pengelola Blok Gunting yang berada di wilayah Jawa Timur.

Pasalnya, perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) tersebut sudah melakukan kegiatan survei seismic blok migas seluas 1.645 km2 yang berlokasi di Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pasuruan hingga Probolinggo itu sejak 2008.

Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas Elan Biantoro mengungkapkan pihaknya telah memanggil ExxonMobil untuk mencari jalan keluar terkait dengan penolakan warga setempat terhadap kegiatan survei seismic yang dilakukan perusahaan tersebut.

"Mereka [ExxonMobil] baru mempertimbangkan untuk mundur, belum menyatakan mundur. Baru tadi pagi kami panggil mereka supaya pikir-pikir lagi karena pada dasarnya BP Migas siap membantu untuk menyelesaikan permasalahan atau hambatan-hambatan dari masyarakat. Kan sayang kalau mundur," tutur dia seusai penandatanganan perjanjian penunjukan Bank Mandiri sebagai agen pembayaran Blok Madura Offshore, hari ini.

BP Migas, lanjut dia, akan mendampingi ExxonMobil untuk melakukan pendekatan secara culture untuk mengatasi penolakan warga setempat. Dia menilai penolakan warga terhadap kegiatan seismic tersebut karena kekhawatiran akan berdampak kerugian atau kerusakan lainnya seperti kasus Lapindo.

Padahal, jelas dia, dalam kegiatan survei seismic tentunya akan menggunakan bahan peledak yang sudah teruji dan tidak akan merusak lingkungan karena prosesnya ditanam hingga 30-35 di bawah tanah.

Lagi pula, survei seismic itu dilakukan untuk mengetahui potensi kandungan migas yang ada di daerah tersebut. Menurut dia, bila memang ExxonMobil mundur dari Blok Gunting, tentunya perusahaan tersebut akan mengembalikan pengelolaannya kepada pemerintah. Namun, tegas dia, investor lainnya belum tentu berminat menggarap blok migas tersebut.

Dia menjelaskan Blok Gunting termasuk kategori high risk area migas walaupun daerahnya mudah terjangkau. "Perusahaan lain yang kecil-kecil tentunya tidak berani [mengambil resiko]. Pertamina pun tidak terlalu optimis di situ. Exxon sudah mau, tetapi ini kan dihambat."

Di sisi lain, Elan mengungkapkan ExxonMobil diperkirakan akan menanggung kerugian sekitar US$7-US$10 juta untuk survei seismik dan studi lainnya yang sudah dilakukan sejak 2008. (gak)

Sumber: http://web.bisnis.com/sektor-riil/tambang-energi/1id206915.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar