”Kementerian Perhubungan memang belum menunjuk instansi mana yang bakal mengelola pelabuhan baru itu. Memang untuk sementara kami yang diminta mengelolanya,” ujar Administrator Pelabuhan (Adpel) Probolinggo, Wiliyanto, Selasa (27/7) pagi tadi.
Wiliyanto juga mengaku tidak tahu, kapan dermaga baru di sisi barat pelabuhan Tanjung Tembaga itu bakal dioperasikan. ”Pertengahan April lalu sebatas ujicoba, belum dioperasikan secara resmi,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Manajer Teknik dan Umum Pelindo III, Djasmito. “Pelabuhan baru itu bukan proyek Pelindo, jadi kami tidak mengetahui kapan dioperasikan,” ujarnya.
Proyek berdana APBN, APBD Provinsi Jatim, dan APBD Kota Probolinggo itu menjadi wewenang Kementerian Perhubungan. “Tergantung Kementerian Perhubungan, nanti diserahkan siapa pelabuhan baru itu,” ujarnya.
Ketika dermaga baru itu “mengganggur” selama tiga bulan sejak diujicoba, sebenarnya sejumlah pabrikan di Probolinggo dan sekitarnya sudah mulai melirik dermaga tersebut. Soalnya, dermaga yang menjorok ke laut sekitar 1,5 km dan mempunyai kedalaman 6 meter itu bisa didarati kapal-kapal besar.
Kondisi ini berbeda dengan kolam dermaga pelabuhan Tanjung Tembaga lama. Pelabuhan peninggalan Belanda itu kedalaman dermaganya hanya sekitar 2 meter sehingga tidak bisa dimasuki kapal-kapal besar di atas 200 gross ton (GT). isa
Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=e301f12f1a9a3da8a7399481c9be905e&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar