Selasa, 27 Juli 2010

Biaya Turun, Kualitas Diharapkan Naik

[ Selasa, 27 Juli 2010 ]
PROBOLINGGO - Musim haji sebentar lagi. Pembahasan tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) terus dilakukan oleh panitia kerja (panja) di DPR RI. Setidaknya, panja BPIH berhasil menekan biaya pemondokan lebih rendah dibanding biaya yang diajukan oleh Menteri Agama.

Sabtu (24/7) lalu Radar Bromo sempat berbincang dengan anggota komisi VIII DPR RI Rukmini Buchori saat menghadiri peringatan Isra Mikraj di Bromo View hotel. "Pembahasan panja BPIH sudah berlangsung sekitar dua bulan. Rekan-rekan di panja berupaya untuk menekan biaya pemondokan," katanya.

Rukmini menceritakan, Menteri Agama Suryadarma Ali mematok biaya 3.000 U$D (atau Rp 30 juta) untuk biaya pemondokan jamaah haji. Tawar-menawar pun dilakukan oleh panja BPIH dan Kementerian Agama. Awalnya panja menurunkan biaya mulai 2.600 U$D namun permintaan itu tidak disetujui. Kesepakatan muncul ketika biaya disetujui dengan 2850 U$D.

"Panja juga sempat menurunkan 2.800 U$D, tetap saja tidak disetujui dan akhirnya naik lagi jadi 2.800 U$D. Perhitungan anggota DPR, biaya pemondokan harus diturunkan karena sudah banyak biaya yang dibayar oleh calon jamaah haji (CJH) kepada bank. Bunga itu masuk dana optimalisasi di Kementerian Agama," tutur Rukmini.

Selain membahas BPIH, DPR RI juga membahas mengenai fasilitas yang didapatkan oleh CJH. Antara lain pemondokan, penerbangan, paspor, asuransi hingga konsumsi. Permasalahan transportasi bus yang jadi sorotan musim haji tahun lalu, juga menjadi pertimbangan.

"Dulu (tahun 2009) penyelenggara (Kementerian Agama) bilang menyediakan 625 bus untuk jamaah. Tapi, yang jumlahnya itu tidak kesampaian karena sulit menemukan bus. Bilang kepada kami ada bus 315. Ternyata waktu kami cek, jumlahnya tidak sampai 315," cerita Rukmini, yang tahun lalu menjadi pengawas pelaksanaan haji di Arab Saudi.

Akibatnya jamaah haji harus mencari tranportasi sendiri dan menempuh jarak puluhan kilo meter. Soal pemondokan juga menjadi sorotan, kata Rukmini, tahun ini dikabarkan 65 persen pemondokan CJH di ring 1 dan sekitar 35 persen di ring 2. pasalnya, tidak ada lagi ring 3.

Menurut anggota DPR RI dari PDIP ini, jumlah biaya haji tahun ini sekitar Rp 31.917.000. Keberhasilan DPR RI menurunkan biaya sampai Rp 720 ribu diharapkan tidak mempengaruhi penyelenggaraan haji.

Rukmini juga bilang, DPR RI sempat mengusulkan ada badan non bank yang bertugas menyelenggarakan haji. Namun usulan itu ditolak oleh pemerintah pusat. "Kalau ada badan sendiri yang menyelenggarakan, diharapkan ada transparansi dan pertanggungjawabannya jelas. Badan itu seolah bank tapi bukan bank," ucap Rukmini yang mengatakan dana abadi umat, dari bunga tabungan biaya haji saat ini mencapai Rp 20 Triliun di Kementerian Agama pusat.

Penyelenggaraan haji tahun ini, lanjut Rukmini, petugas dari Kementerian Agama yang ditugaskan dan dibiayai dana operasional diminta bisa bekerja secara maksimal. Mereka harus bisa mengatur jadwal penerbangan supaya tidak mundur dari yang ditetapkan. Serta mempermudah urusan para jamaah haji.

"Mudah-mudahan harus lebih baik dari tahun lalu. Pemondokan bisa lebih banyak yang dekat daripada jauh," tutur istri Wali Kota Probolinggo Buchori ini. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=171916

Tidak ada komentar:

Posting Komentar