Selasa, 27 Juli 2010

PKL Ramaikan RTH Brantas

[ Selasa, 27 Juli 2010 ]
PROBOLINGGO - Sejak beberapa minggu terakhir di Jl Brantas (tepat di depan Jl Gus Dur) banyak didapati pedagang kaki lima (PKL). Mereka memanfaatkan lahan ruang terbuka hijau (RTH) yang ditanami pepohonan oleh Pemkot Probolinggo.

Lokasi strategis itu sudah dilirik para penggeliat ekonomi lokal di kota mangga ini. Pengamatan Radar Bromo kemarin (26/7), sudah ada tiga pedagang menjual makanan dan minuman di situ. Di ujung paling barat ada pedagang es degan, di sebelahnya ada kuliner sop kaki kambing dan sop kaki sapi. Sedangkan paling timur ada yang berjualan nasi pecel dan nasi campur.

"Saya baru satu minggu di sini. Sudah izin sama kepala Satpol PP-nya," ujar Fitri, penjual pecel yang mengaku rumahnya di Wiroborang itu.

Mereka menempati RTH itu karena lokasinya yang strategis. Banyak kendaraan melintas dan dekat dengan lokasi sejumlah pabrik. Sayangnya, lokasi RTH itu masih terlihat kotor dan sering becek bila kena hujan.

Wali Kota Probolinggo Buchori mengaku tidak mempermasalahkan adanya PKL yang mulai menempati RTH di Brantas tersebut. Bahkan, ia berencana akan mengkoordinir PKL dan mempercantik RTH dengan pavingisasi.

"Tidak apa-apa. Akan kami persiapkan tempatnya dengan dibangunkan paving oleh Dinas Pekerjaan Umum tahun ini. RTH itu untuk memecah keramaian yang selama ini berpusat di alun-alun. Jadi, masyarakat dari wilayah selatan atau barat bisa menikmati berbagai kuliner di RTH Brantas," jelas Buchori.

Pemkot juga akan memberi batasan waktu untuk berjualan, kemungkinan dimulai pukul 09.00 hingga 23.00. "Kami akan menyediakan lampu penerangannya. Nanti juga akan didata siapa dan apa saja yang dijual di sana," imbuhnya.

Soal izin melalui Satpol PP untuk menempati RTH Brantas juga dibenarkan oleh Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtyo. "Iya. Memang sudah ada izinnya. Selanjutnya nanti untuk dilakukan pendataan PKL," tutur dia.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kabid Perumahan dan Permukiman Dinas PU Amin Fredy membenarkan rencana pembangunan tersebut. Dana yang dialokasikan dari APBN melalui Dana Pembangunan Infrastruktur dan Percepatan Daerah (DPIPD).

"Kami ajukan nanti pada saat PAK (perubahan anggaran keuangan). Pembangunannya tahun ini untuk paving dan drainase dari arah barat sampai ke timur. Berapa dananya masih kami hitung," ungkap Amin. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=171918

Tidak ada komentar:

Posting Komentar