Senin, 26 Juli 2010

Pukul Kades, Dilaporkan Denpom

[ Senin, 26 Juli 2010 ]
PROBOLINGGO - Pesta menyambut kedatangan Prada Zaini, 19, setelah lulus dari pendidikan militer, Sabtu (24/7) malam, berubah menjadi hari yang kelam baginya. Prada Zaini dilaporkan ke Sub Denpom V/3 Probolinggo karena memukul Kepala Desa Pesisir, Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo Sanemo.

Setelah kejadian itu, Prada Zaini dilaporkan Sanemo ke Sub Denpom dengan didampingi oleh pengurus APDESI dan Camat Gending Sukarno. Prada Zaini pun langsung diperiksa dan harus bermalam di markas Sub Denpom.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo di lapangan, Sabtu (24/7) malam itu Prada Zaini pulang dari pendidikan militernya di Malang. Ia pun disambut beberapa teman desanya dengan konvoi menaiki motor usai turun dari bus di pertigaan jalan raya desa Pesisir, Gending ke rumahnya.

Nah, rombongan konvoi itu melewati depan rumah Kades Sanemo. Tepat di depan rumah kades, rombongan berhenti. Saat itu Kades Sanemo sedang tidak ada di rumah.

Ketika berhenti di depan rumah Kades Sanemo, Prada Zaini lantas berteriak-teriak. "Saat itu ia bilang 'Saya sekarang sudah punya pangkat dan sudah punya senjata. Jadi jangan macam-macam sama saya'," kata Sanemo menirukan perkataan Zaini.

Di dalam rumah, ada istri, keponakan-keponakan Sanemo yang sedang nonton televisi. "Mereka langsung menangis mendengar hujatan itu," jelas Sanemo.

Setelah itu rombongan konvoi melanjutkan perjalanan ke rumah Prada Zaini. Jaraknya sekitar 400 meter dari rumah Kades Sanemo.

Tak berselang lama, istri Sanemo menelpon Sanemo. "Usai ditelepon, saya langsung datang. Dan berangkat ke rumah Zaini untuk menanyakan ada apa kok dia menghina saya di depan keluarga saya," jelas Sanemo.

Saat itu Sanemo ke rumah Zaini dengan menggunakan motor. Ia berangkat seorang diri. "Saat saya sampai, saya baru njagang motor saya. Lalu ada kakaknya Zaini yang miting saya. Tak berselang lama Zaini datang terus memukul saya tepat kena mulut saya," aku Sanemo.

Tak berselang lama, beberapa teman Zaini yang ikut konvoi juga ikut mendaratkan beberapa pukulan ke wajah dan tubuh Sanemo. "Beruntung saya berhasil dilerai warga. Usai dibawa ke puskesmas Gending untuk divisum, saya kemudian laporkan ke Polsek dan Subdenpom ini," jelas Sanemo.

Sanemo mengaku tidak terima perlakuan kasar Zaini tersebut. "Saya dilecehkan. Dipukuli di depan orang banyak. Coba kalau sampeyan jadi saya, apa yang akan sampeyan lakukan?" katanya Sanemo.

Sementara Prada Zaini langsung disusul anggota PM (Polisi Militer). Saat ditemui Radar Bromo di Sub Denpom V/3 Zaini kemarin, tentara muda itu masih mengenakan seragam lengkapnya.

Prada Zaini terang-terangan mengakui telah memukul sang kades. Menurutnya, keluarganya memang ada sedikit masalah dengan Kades Sanemo. Hubungan mereka renggang sejak pemilihan kepala desa (Pilkades) empat tahun lalu.

Zaini menceritakan, saat sebelum terpilih, kakak kandungnya merupakan salah satu tim sukses (TS) Kades Sanemo. "Kakak saya itu termasuk penyandang danannya," jelas Zaini.

Bila terpilih, keluarga Zaini dijanjikan sesuatu oleh Kades Sanemo. "Tetapi saat sudah terpilih, ia tidak menepati janjinya. Sejak itulah hubungan keluarga kami mulai renggang," ceritanya.

Nah, Sabtu malam itu menjadi puncak ketegangan tersebut. Menurut Zaini, sang kades sempat mengeluarkan ancaman kepadanya saat mendatangi rumahnya malam itu. "Ia bilang mau memberhentikan saya. Karena itu langsung saya pukul," akunya. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=171715

Tidak ada komentar:

Posting Komentar