Senin, 26 Juli 2010

Lagi, SMS Penculikan Meresahkan

[ Senin, 26 Juli 2010 ]
Sebut dari Polres Probolinggo

KRAKSAAN - Keresahan tentang penculikan anak di bawah umur terus menyebar. Bahkan kini warga Kraksaan dan sekitarnya makin resah, karena SMS (short message service) bernada himbauan tentang penculikan tersebut.

SMS yang kini banyak beredar di kalangan masyarakat itu ditulis dengan beberapa macam tulisan. Namun pada intinya isinya sama. Salah satu isi SMS itu sebagai berikut.

"Dari POLRES PROBOLINGGO: Dihimbau kpd masyarakat yg punya Anak kecil, hati2 dg mobil APV warna SILVER dgn plat L 1857 GU, tolong diwaspadai dan disebarluaskan ke TK & SD. Sudah hampir terjadi penculikan di wringin rampak rakkarak, kmarin lusa sudah menaikkan 2 anak kecil & 1 diantaranya ditemukan kepalanya dgn organ tubuh hilang mengenaskan. Info ini dr POLRES PROBOLINGGO ke paiton hrp disikapi.Waspada.trims,dr KANIT SERSE,POLRESDA. Sebarkan sgera".

Maimun Maksum, 33, Kepala SMK Ad-Dasuqi, Desa Liprak Kulon, Kecamatan Banyuanyar mengaku menerima SMS tersebut. Setelah mendapat SMS, Maimun bertanya kepada beberapa orang yang dikenalnya. "Termasuk (tanya) ke polisi. Katanya jangan langsung percaya," ujar Maimun.

Meski demikian, Maimun mengaku resah. Sebab, SMS itu ternyata tidak hanya diterima dirinya. Beberapa kepala sekolah juga mengatakan hal serupa pada Maimun. "Bagaimana tidak khawatir? Banyak orang yang menerima SMS itu," katanya.

Demikian juga dengan Hasan, penjaga salah satu SDN di Kecamatan Paiton. Bahkan kata Hasan, beberapa waktu lalu seorang siswa di sekolahnya dikabarkan hilang. Sebab sepulang sekolah anak tersebut tidak langsung pulang ke rumahnya. Ternyata kabar itu tak benar. Sebab malam harinya anak itu pulang. "Main ke rumah temannya," kata Hasan.

Sementara Wakapolres Probolinggo Kompol Sucahyo Hadi mengakui adanya SMS tersebut. Bahkan Sucahyo mengaku juga menerima SMS serupa. Meski dengan redaksi berbeda, namun isinya sama. "Saya dapat dari teman saya," ujar Sucahyo.

Sucahyo menyangkal pihak kepolisian yang menyebarkan SMS itu. Sebab menurut Sucahyo polisi tidak pernah menyosialisasikan sesuatu melalui SMS. Apalagi jika isinya malah meresahkan masyarakat.

Sebaliknya, polisi biasa menyosialisasikan sesuatu langsung pada masyarakat. "Tata bahasa SMS-nya kacau. Jadi masyarakat jangan langsung percaya. Nama jabatan dan nama lembaga kami juga salah (di SMS itu)" kata Sucahyo mengomentari isi SMS.

Sucahyo mengatakan, ada dua kemungkinan alasan penyebaran SMS tersebut. Pertama, penculikan itu memang benar terjadi. "Namun di sini (Probolinggo) belum ada. Dan kami harapkan tidak ada," tuturnya.

Kedua lanjut Sucahyo, SMS itu disebar memang dibuat untuk meresahkan masyarakat. Kemungkinan ini cukup terbuka. Menurut Sucahyo, begitu masyarakat resah, pengirim SMS memanfaatkan hal tersebut. "Bisa bermacam-macam modusnya," tutur Sucahyo.

Modusnya kata Sucahyo, bisa berupa penipuan dan pemerasan. Kedua modus itu bisa terjadi, jika masyarakat tidak berhati-hati. Misalnya anak tidak dipantau aktifitasnya. "Kemudian diculik sementara, lalu diperas," ujarnya.

Sejauh ini menurut Sucahyo, Polres Probolinggo terus memantau penyebaran SMS tersebut. Memang belum ada penculikan di Kabupaten Probolinggo. Namun Polres kata Sucahyo berupaya mengantisipasi penculikan itu. "Setiap polsek selalu siaga. Tidak harus ada (SMS) ini," imbuhnya.

Lebih jauh Sucahyo menghimbau agar masyarakat selalu waspada. Terpenting kata Sucahyo, putra-putri mereka benar-benar dipantau aktifitasnya. Sebab, peran orang tua tetap yang utama. Ketika orang tua tidak memperhatikan hal itu, yang muncul adalah dampak negatif. "Saya pikir wajib bagi orang tua untuk hal itu," pungkasnya. (eem/hn)

Kraksaan Punya Lapangan Futsal

KRAKSAAN - Kini masyarakat Kraksaan dan sekitarnya tak perlu jauh-jauh mencari lapangan futsal. Sebab kini di Kraksaan tersedia lapangan futsal yang beroperasi sejak Kamis (22/7).

Lapangan itu terletak di JL PB Sudirman. Saat Radar Bromo mengunjungi lapangan tersebut, ada dua tim yang sedang bertanding. Mereka berasal dari Kraksaan. Tak lazim, beberapa di antara pemain itu malah tidak memakai sepatu futsal. Meski demikian, itu tidak menjadi masalah. Sebab lapangan dilapisi rumput sintetis. "Enak kok, Mas," ujar Andi, seorang pemain.

Hal serupa dikatakan Riki. Bahkan riki mengaku gembira dengan lapangan tersebut. Sebab biasanya Riki harus pergi ke Probolinggo untuk main futsal. "Kalau sekarang kan sudah ada di sini. Jadi bisa irit bensin," ujarnya.

Menurut Riki, keberadaan lapangan tersebut juga mendukung pertumbuhan Kraksaan sebagai ibukota kabupaten. Sebab, banyak syarat yang harus dimiliki untuk menjadi ibukota kabupaten. Tidak hanya banyak swalayan, maupun kantor pemerintahan. "Tapi juga ada fasilitas semacam ini," sebut Riki.

Ali Zainal Abidin, pengelola lapangan mengatakan, futsal saat ini salah satu olahraga yang sedang digandrungi masyarakat Indonesia. Tingkat kegemarannya bahkan menyamai sepakbola. Sebab sepakbola memang embrio dari futsal. "Ya sama saja. Konsepnya saja yang berbeda. Futsal kan lebih kecil lapangannya. Selain itu jumlah pemainnya tidak sebanyak sepakbola," ujar Ali.

Ali mengatakan, animo masyarakat Kraksaan terhadap futsal cukup tinggi. Hal itu kata Ali bisa diukur dari jumlah pengguna lapangan tersebut. Khususnya sejak dibuka beberapa hari lalu.

Selain itu kata Ali, sebenarnya banyak masyarakat Kraksaan bermain futsal. Namun mereka terpaksa harus pergi ke Probolinggo. Sebab sebelumnya tidak ada lapangan futsal di Probolinggo bagian Timur. Khususnya di Kraksaan. "Akhirnya terkesan tidak ada yang suka futsal di sini. Padahal hampir semua kalangan (suka futsal)," tutur Ali.

Ali berharap, futsal berkembang menjadi olahraga yang disukai masyarakat. Tidak hanya untuk kalangan tertentu. Namun juga bagi seluruh lapisan masyarakat. Sebab kata Ali, futsal memiliki banyak manfaat. "Tidak hanya untuk olahraga saja. Kita juga bisa fun dan refreshing," pungkas Ali. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=171698

Tidak ada komentar:

Posting Komentar