Senin, 26 Juli 2010

KB Ancam Pecat Anggotanya di Nasional Demokrat

Senin, 26 Juli 2010 | 07:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara resmi telah melarang anggotanya aktif di organisasi massa Nasional Demokrat. PKB mengatakan akan bersikap tegas terhadap anggotanya yang membandel dan tetap bergabung di organisasi yang didirikan dan diketuai Surya Paloh itu.

"Akan kami suruh pilih, kamu mau di sana (Nasional Demokrat) atau mau tetap di PKB," kata Ketua Dewan Syuro PKB Aziz Mansyur.

Menurut Aziz, sikap partai melarang anggotanya itu didasari keyakinan mereka bahwa Nasional Demokrat bakal berubah menjadi partai politik. "Kalau sudah di PKB, jangan masuk ke tempat lain. Silakan aktif di ormas-ormas yang ada di bawah PKB.”

Ia menjelaskan, pelarangan resmi itu merupakan salah satu hasil Musyawarah Kerja Nasional PKB pada 21-23 Juli di Jakarta. Aziz meminta kader yang telanjur aktif untuk segera keluar. "Kalau tetap mengikuti (Nasional Demokrat), itu namanya munafik," katanya.

Larangan PKB ini memperpanjang daftar partai politik yang melarang anggotanya aktif di Nasional Demokrat. Sebelumnya, Partai Golkar telah secara tegas melarang anggotanya masuk Nasional Demokrat dengan alasan yang kurang-lebih sama.

Namun, di tengah larangan itu, kemarin sore Bupati Probolinggo sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur (kubu Gus Dur), Hasan Aminuddin, ditetapkan sebagai Ketua DPW Nasional Demokrat Jawa Timur. Penetapan sekaligus pelantikannya dipimpin langsung oleh Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh, dalam deklarasi di Jatim Expo, Surabaya.

Dalam struktur kepengurusannya, DPW Nasional Demokrat Jawa Timur juga diisi para tokoh setempat. Mereka antara lain Muhammad Mirdasy (mantan Sekretaris PPP Jawa Timur) sebagai sekretaris; dan M. Naji (pengusaha asal Gresik) sebagai bendahara.

Mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman didaulat jadi Ketua Dewan Pertimbangan dan Ketua DPP PKNU Choirul Anam sebagai Wakil Dewan Pertimbangan. Adapun untuk Dewan Pakar, Wibisono Haryo ditunjuk sebagai ketua dan Syamsul Arifin sebagai sekretaris.

"Di bawah kepemimpinan tokoh-tokoh ini, saya yakin Nasional Demokrat Jawa Timur bisa solid membangun Indonesia," kata Surya Paloh.

Dalam deklarasi kali ini, hadir pula Sultan Hamengku Buwono X, Khofifah Indar Parawansa, beberapa ketua partai politik di Jawa Timur, Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron, Bupati Bojonegoro Suyoto, serta kiai karismatik Muchid Muzadi. Tampak pula sekitar 10 ribu simpatisan datang meramaikan acara.

Surya Paloh juga sempat meminta pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Salahuddin Wahid alias Gus Sholah, untuk bergabung. Namun, meski mengaku punya tujuan sama, Gus Sholah menolak dan menyatakan memilih jadi kiai.

ROHMAN TAUFIQ | MUHAMMAD TAUFIK

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/07/26/brk,20100726-266188,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar