Senin, 26 Juli 2010

Pencuri Ejek PLN-Polres

Minggu, 25 Juli 2010 | 11:11 WIB

PROBOLINGGO - PLN Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Probolinggo dan Polres Probolinggo selama tujuh bulan terakhir seperti diejek pencuri trafo. Soalnya, selama kurun waktu Januari-Juli, sebanyak 9 trafo dicuri tetapi tidak satu pun pencuri berhasil ditangkap.

“Kami tidak habis pikir, betapa lihai komplotan ini beraksi sehingga tidak satu pun yang bisa dibekuk,” ujar Manager PLN UPJ Probolinggo, Rustam Efendi, Sabtu (24/7) malam. Dikatakan dampak pencurian trafo itu tidak sebatas kerugian material tetapi juga ratusan rumah pelanggan gelap gulita.

“Hingga kini, listrik di sebagian Desa Sumberklidung masih belum menyala, karena kami masih menunggu kedatangan trafo pengganti,” ujar Rustam. Sebelumnya, Senin (19/7) dinihari lalu, trafo berkapasitas 50 KVA di Dusun Sumberklidung I, Desa Sumberklidung, Kec. Tegalsiwalan, Kab. Probolinggo amblas dicuri komplotan pencuri.

Padahal trafo itu sudah dilengkapi pengaman berupa teralis besi yang dilas. “Rupanya masih bisa dicuri, teralis besi itu digergaji. Tentu saja memakan waktu lebih lama,” ujarnya.

Bahkan komplotan ini seolah-olah mengejek PLN dan jajaran polisi. “Soalnya, mur dan baut dari trafo dijejer di selembar daun pisang,” ujar Rustam. Ia menambahkan, selama Januari-Juli ini sebanyak 9 trafo PLN jadi sasaran pencurian. “Memang ada dua trafo yang gagal dicuri, tetapi tetap saja kedua trafo itu rusak karena dijatuhkan dari ketinggian,” ujarnya.

Pada 1 Mei lalu, trafo di Dusun Sulur, Desa Purut, Kec. Lumbang gagal dicuri. Komplotan pencuri kabur setelah dipergoki warga desa. Beberapa bulan sebelumnya, aksi pencurian trafo di Desa Wonorejo, Kec. Wonomerto, juga gagal.

Sisi lain, kasus pencurian trafo lainnya di Kab. Probolinggo tergolong ”sukses”. Yakni, 1 April lalu, trafo distribusi di Desa Sumberkare, Kec. Wonomerto, Kab. Probolinggo dicuri. Dan pada 21 April lalu, trafo PLN di Desa Wonoasri, Kec. Kuripan, Kab. Probolinggo juga hilang. Kasus pencurian trafo juga terjadi di Desa Gunungbekel, Kec. Tegalsiwalan, Desa Tigasan Kulon, Kec. Leces, dan Desa Legundi, Kec. Bantaran.

Disinggung soal kerugian material akibat pencurian trafo, Rustam mengatakan, trafo berkapasitas 100 KVA kerugian materialnya sekitar Rp 70 juta. “Kalau di Sumberklidung kerugiannya separonya, karena kapasitasnya 50 KVA,” ujarnya.

Rustam yang baru 12 April lalu menjabat Manager UPJ PLN Probolinggo berharap Polres segera membekuk komplotan pencuri trafo. Soalnya tidak hanya berdampak kerugian material, tetapi ratusan warga rumahnya bakal gelap sekitar dua minggu selama menunggu trafo pengganti datang. “Kami harus menunggu datangnya trafo pengganti yang kami ajukan melalui APJ (Area Pelayanan dan Jaringan) Pasuruan,” ujarnya.

Trafo sering menjadi sasaran pencurian karena kabel tembaganya relatif mahal. Pencuri biasanya menjatuhkan trafo kemudian “dijagal” utuk diambil kumparan kawat tembaganya saja.

Sementara bagian trafo seperti wadah (casing) digeletakkan begitu saja. Seperti diketahui, dalam setiap trafo ada kawat tembaga seberat 1 kuintal lebih. ”Dengan harga tembaga Rp 60 ribu per kilogram, komplotan pencuri menangguk sekitar Rp 6 juta,” ujar Rustam.

Komplotan Profesional

Wakapolres Probolinggo, Kompol Sucahyo Hadi menduga, komplotan yang mencuri trafo tergolong profesional. “Pencurian dilakukan secara terorganisir dan rapi sehingga sulit dilacak,” ujarnya.

Pencuri juga memilih waktu dinihari ketika sebagian besar warga di sekitar trafo tertidur lelap. Ketika listrik tiba-tiba padam, warga justru mengira sedang terjadi pemadaman, padahal karena trafo dicuri.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sejumlah lokasi trafo dicuri, Wakapolres menemukan sejumlah indikasi. “Kelompok pencuri trafo ini lebih dari satu kelompok,” ujarnya.

Yang jelas, Polres tidak tinggal diam menyikapi maraknya aksi pencurian trafo. “Pencurian ini harus diungkap karena tidak hanya merugikan PLN, tetapi juga warga yang menjadi pelanggan PLN,” ujarnya.

Sebenarnya setelah beberapa kali trafonya digondol pencuri, PLN melakukan berbagai upaya. Di antaranya memasang teralis besi yang melindungi trafo. “Kenyataannya trafo di Sumberklidung yang dilengkapi teralis besi masih bisa digondol,” ujar Rustam Efendi. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=66812ae75018a6ef1e4b8a2efe46c416&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar