Kamis, 29 Juli 2010

PU Fraksi Bahas Isu Penculikan Anak

[ Kamis, 29 Juli 2010 ]

KRAKSAAN
- Isu penculikan anak yang beberapa hari terakhir meresahkan masyarakat Probolinggo mendapat perhatian serius dari FKNU DPRD Kabupaten Probolinggo. FKNU berharap isu penculikan itu segera diantisipasi. Sehingga, anak-anak bisa belajar dan bermain dengan tenang.

Pernyataan itu disampaikan saat sidang paripurna penyampaian pandangan umum (PU) fraksi tentang nota keuangan rancangan perubahan APBD 2010, Selasa (27/7). Pada PU tersebut FKNU menegaskan, di tengah perayaan HAN (Hari Anak Nasional) ternyata masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan haknya.

"Awan kelabu masih menggelayuti HAN kali ini. Kasus kekerasan kepada mereka terus terjadi. Bahkan model kekerasannya kerap ada di luar nalar dan sungguh menyentak nurani," kata Dedy Suyanto, ketua sekaligus juru bicara FKNU.

Menurut Dedy, dunia anak yang merupakan dunia awal kehidupan adalah dunia yang harus diwarnai dengan kebijakan dan pemikiran kearifan. Sebab, anak-anak akan tumbuh sesuai warna yang dipoleskan pada mereka.

Karena itu, pengaruh keluarga, lingkungan dan pendidikan sangatlah dominan dalam mengarahkan masa depan mereka. "Hak perlindungan, hak kelangsungan hidup dan hak berkembang telah menjadi hak fundamental dalam kebijakan terhadap anak Indonesia," jelasnya.

Namun menurut Dedy, yang terjadi di lapangan masih belum sesuai dengan harapan. "Saat ini kembali anak-anak dibuat tidak tenang. Setelah ketakutan dengan meledaknya beberapa kompor gas di rumah mereka, isu penculikan menghantui kehidupan mereka," jelasnya.

Dengan merebakya isu tersebut, setiap hari gerak-gerik anak-anak jadi dibatasi. "Itu jelas merupakan elegi atau lagu berirama sedih. Yang seharusnya tidak dialami anak-anak Indonesia. Boleh jadi karena elegi itu, banyak anak tidak bisa menyanyikan lagu gembira tentang indahnya masa kanak-kanak," jelasnya.

"Kebanyakan anak kini justru lebih suka menyanyikan lagu orang-orang dewasa. Akibatnya ada banyak anak yang kebrangas atau cepat menjadi dewasa," imbuh Dedy.

Amin Haddar, sekretaris komisi D saat ditemui usai sidang juga mengaku cukup prihatin dengan merebaknya isu penculikan anak tersebut. "Kami berharap masyarakat tidak perlu takut dan percaya begitu saja. Tetapi juga tetap waspada," jelasnya. (mie/hn)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=172324

Tidak ada komentar:

Posting Komentar