Kamis, 29 Juli 2010

Bikin Masyarakat Kecewa

[ Kamis, 29 Juli 2010 ]
Kasus Sekolah lewat Pintu Belakang

PROBOLINGGO- Mencuatnya kasus pendaftaran sekolah negeri melalui "pintu belakang" dengan mencatut pejabat Pemkot Probolinggo terus mendapatkan tanggapan. Tokoh masyarakat pun ikut mengecam bila kabar tersebut benar adanya.

"Kami menyayangkan dan prihatin atas permasalahan penerimaan murid baru yang lewat "pintu belakang". Apalagi dilakukan oleh oknum LSM untuk memfasilitasi dan amplop berkop wali kota," kata Tono Tambayong, salah satu tokoh masyarakat yang juga ketua Jinggomania, julukan suporter Persipro.

Tono mengaku permasalahan yang mencuat beberapa hari terakhir ini membuat masyarakat resah. Karena di zaman reformasi ini masih saja didapati praktik nepotisme yang memudahkan segala hal.

"Kami berharap tahun depan tidak ada lagi cara-cara yang memalukan seperti ini. Pak Polisi harus cepat bertindak. Kalau ternyata ada indikasi penyuapan. Serta diknas harus menghapus cara masuk lewat pintu belakang ini," tegas pria bertubuh subur tersebut.

Seperti diberitakan Radar Bromo sebelumnya, kabar tak sedap kembali berembus di dunia pendidikan di Kota Probolinggo. Wawali Bandylk Soetrisno dicatut dalam aksi masuk lewat jalur belakang salah seorang murid di SMAN 3.

Peristiwa itu terungkap karena pengakuan Imam Hanafi, warga Pilang Kota Probolinggo. Ia bercerita bahwa salah satu keponakannya, yakni AF, diterima lewat jalur belakang di SMAN 3. Padahal nilai unas AF tidak memenuhi syarat untuk masuk ke sekolah tersebut.

Menurutnya, orang tua keponakannya itu meminta tolong kepada Misman, seorang yang dikenal sebagai pegiat LSM di kota. Menurut Imam Hanafi, Misman pun menyanggupinya. Tetapi ia meminta uang senilai Rp 9 juta. Lantas ia meminta bantuan kepada Wawali Bandyk Soetrisno untuk memberikan rekom.

Namun hal tersebut dibantah oleh Misman. LSM Kompak tempat Misman bergabung pun sudah melakukan press release yang mengelak semua tuduhan soal "pintu belakang" yang mencatut nama pejabat tersebut.

Sementara itu Maksum Subani, kepala Dinas Pendidikan setempat mengaku pihaknya telah melakukan kroscek ke lapangan terkait masalah tersebut. "Sekretaris dinas dan kabid menengah sudah turun ke SMAN 3 untuk mengecek kabar tersebut," ujarnya.

Maksum membenarkan pernyataan kepala SMAN 3 Zainal Arifin yang menjelaskan, AF masuk lantaran pagu untuk SMAN 3 masih belum terisi atau lewat bangku kosong.

Diketahui, SMAN 3 tahun ini mempunyai pagu 192 siswa baru. Cuma, sampai akhir pendaftaran ada 10 bangku kosong. Nah, AF sendiri dijelaskan Zainal masuk melalui mekanisme bangku kosong tersebut. "Karena ada yang menarik berkasnya kembali, jadi siswa itu mengisi kursi kosong tersebut," jelasnya.

Maksum mengaku kabar adanya titipan itu memang benar. "Tetapi proses masuknya itu tetap melalui mekanisme yang ada. Tidak ada 'pintu belakang'," tegasnya.

Sementara Imam Hanafi kemarin kembali membeberkan beberapa bukti baru. Kepada Radar Bromo ia mengatakan, kalau pagu yang ada di SMAN 3 sedianya sudah terisi penuh. "Tidak benar kalau di SMAN 3 itu kekurangan murid," bebernya.

Selain itu Imam Hanafi juga menjelaskan ada beberapa siswa yang nilai danemnya ada di atas keponakannya AF yang juga masuk daftar tunggu namun tidak diterima. "Ada yang tidak beres. Dalam waktu dekat ini kami akan lapor polisi," jelasnya. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=172340

Tidak ada komentar:

Posting Komentar