Jumat, 23 Juli 2010

Operasi Pekat Amankan 35 Tersangka

[ Jum'at, 23 Juli 2010 ]
KRAKSAAN - Sejak 12 Juli Polres Probolinggo menggelar operasi Pekat (penyakit masyarakat). Dan hingga kemarin (22/7), operasi tersebut berhasil mengamankan cukup banyak tersangka. Yakni, 35 orang.

Kasat Reskrim AKP Heri Mulyanto melalui KBO Reskrim Iptu Mohammad Dugel mengatakan, tersangka terdiri dari berbagai aksi Pekat. Yakni, 4 tersangka judi togel dan 6 pelaku curwan. Mereka tidak beraksi sebagai komplotan.

Selanjutnya, ada 2 curanmor dengan jumlah pelaku 3 orang. Juga sebuah kejadian curat dengan pelaku yang tertangkap 2 orang. Lalu, 2 pelaku penyalahgunaan BBM yang terdiri dari satu komplotan. Total, jumlahnya 17 orang tersangka. "Padahal operasinya hanya 10 hari. Jumlah kriminalitas cukup tinggi," ujar Dugel.

Kemudian, juga ditangkap 4 PSK (pekerja seks komersial). Statusnya menurut Dugel, yakni tipiring (tindak pidana ringan). "Langsung disidang di Pengadilan Negeri," kata Dugel.

Pekat selanjutnya yakni tindakan premanisme. Polres berhasil menjaring 9 orang pelaku. Namun mereka hanya dibina. Sebab kata Dugel, tindakan yang dilakukan masih bisa ditoleransi. "Tindakan mereka memang meresahkan. Namun mereka diberi kesempatan untuk tidak mengulangi perbuatannya," tutur Dugel.

Lima lainnya yakni peminum miras (minuman keras). Sama seperti pelaku premanisme, pelaku miras hanya dibina. Alasannya sama. Tindakan miras kata Dugel, merupakan tindakan yang meresahkan masyarakat. Karena itu, pihaknya memberikan pembinaan para peminum miras. "Agar tidak mengulangi lagi perbuatannya" ujarnya.

Tingginya angka kriminalitas selama 10 hari itu diurai Dugel, disebabkan banyak hal. Terutama karena himpitan ekonomi. Dekatnya bulan Ramadan kata dia juga membuat tindak kriminal meningkat. "Karena kebutuhan juga semakin meningkat," kata Dugel.

Karena itu, Polres Probolinggo akan tetap memantau perkembangan kriminal. Salah satunya dengan operasi Pekat tersebut. Bahkan menurut Dugel, operasi tidak terhenti walau sudah banyak tersangka ditangkap. "Itu hanya sebagian kecil saja," kata Dugel.

Operasi akan dilanjutkan pada bulan puasa nanti. Sebab justru di bulan itulah, kriminal diperkirakan meningkat. Selain itu, operasi dilakukan sebagai upaya pengamanan di bulan puasa. "Masyarakat juga harus hati-hati di bulan puasa," imbau Dugel. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=171283

Tidak ada komentar:

Posting Komentar