Rabu, 05 Mei 2010

Terpaksa Kerjakan UASBN di Rumah

[ Rabu, 05 Mei 2010 ]

PROBOLINGGO
- Di antara ribuan pelajar SD/MI di Kota Probolinggo yang menjalani UASBN mulai kemarin, Lina, 12, terbilang nahas. Di tengah masa UASBN saat ini dia terserang penyakit kencing batu. Alhasil, murid SDN Kedungasem III itu harus mengerjakan soal UASBN di rumahnya di RT 1/RW VII Kelurahan Kedungasem.

Kemarin sekitar pukul 08.30, Kepala Dispendik Maksum Subani bersama Kabid Pendidikan Dasar Masdar, Kepala SDN Kedungasem III Sri Mahayani dan beberapa guru, mengunjungi kediaman Lina. Tentu saja mereka ingin melihat langsung kondisi Lina yang mengerjakan UASBN dalam kondisi sakit.

"Sudah kami tawari untuk mengikuti ujian susulan. Tapi, anaknya (Lina) tidak mau dan dia bilang sanggup," ujar Maksum Subani.

Meski hanya seorang diri, Lina juga mendapat pengawasan ketat dari pengawas UASBN. Ada dua orang pengawas yang bertugas, yakni Asmad Musiran dan Mulyono.

Lina mengeluh sakit setiap kencing sejak sekitar enam bulan lalu. Selanjutnya, Lina diperiksakan ke RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo. Hasilnya, diketahui kalau Lina terserang penyakit kencing batu. Sejak itulah, Lina menjalani perawatan di RSUD selama sembilan hari. "Habis itu, pulang," ujar Ratma, ibunya.

Sekitar enam hari kemudian, penyakitnya kambuh lagi. Lina mengeluhkan sakit dan tidak bisa kencing dengan lancar. Lina kembali dilarikan ke RSUD. Pada masa perawatan kedua ini, Lina dirawat selama tiga bulan. "Kalau yang tidak masuk sekolah sejak awal sakitnya itu (sekira enam bulan lalu)," ujar Ratma.

Setelah pulang dari RSUD, bukan berarti penyakit Lina sembuh total. Lina harus menjalani perawatan intensif. Waktu itu Lina juga dirujuk ke Malang. "Katanya, di sini (RSUD) tidak mampu. Sehingga dirujuk ke Malang," jelas Ratma, yang seorang janda itu.

Sejak itulah, Lina harus bolak balik Malang-Probolinggo. Menurut Ratma, Lina tidak boleh menjalani rawat inap di rumah sakit Malang, karena penyakitnya masih belum terdeteksi. "Katanya, sebelum penyakitnya ketemu tidak boleh nginap (rawat inap)," ujarnya.

Segala bentuk usaha telah dilakukan untuk menyembuhkan Lina. Dari mendatangi dokter hingga "orang-orang pintar". Tapi, usaha itu masih belum membuahkan hasil. "Semangatnya untuk sekolah sangat tinggi. Tapi, penyakitnya juga tidak sembuh-sembuh," kata Ratma.

Dalam mengerjakan soal UASBN, Lina merasa tak nyaman karena sakitnya itu. Ia masih harus menggunakan kateter. Bahkan, kemarin dia sempat mengeluh sakit dan minta diganti kateternya. "Sempat nangis. Katanya, sakit," tutur Ratma kepada rombongan dari Dispendik yang datang berkunjung. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156620

Tidak ada komentar:

Posting Komentar