Rabu, 05 Mei 2010

Kabar Relokasi Resahkan Pengguna Pertokoan

[ Rabu, 05 Mei 2010 ]
Namun Siap Pindah

KRAKSAAN - Sejumlah pengguna pertokoan di Selatan Alun-alun Kraksaan sedang resah. Sebabnya, tersiar kabar bahwa lokasi pertokoan yang mereka tempati itu akan digusur. Digantikan dengan gedung perkantoran Pemkab Probolinggo.

Dalam pantauan Radar Bromo, terdapat sekitar 30 pedagang yang menggunakan bedak di pertokoan tersebut. Lokasi pertokoan itu cukup strategis. Yakni, di Selatan Alun-alun Kraksaan.

Meski resah, rata-rata pedagang mengaku siap jika harus direlokasi dari tempat itu. Seperti yang diungkapkan Suyanto, 60, pemilik usaha servis yang mulai buka sejak 1999. Dia mengatakan, kemungkinan relokasi harus diterima dengan terbuka.

"Kalau itu rencana pemkab, ya tidak apa-apa," ujar warga asli Sepanjang, Sidoarjo itu. Namun dirinya berharap, pemkab memberikan lokasi yang layak sebagai gantinya.

Pengguna lainnya yakni Lutfi Handoyo, 31, berpendapat serupa. Menurut Lutfi, relokasi harus proporsional. Tujuannya agar tidak memantik polemik. "Program pemerintah berjalan, pengguna juga merasa senang," katanya.

Senada dengan Lutfi dan Suyanto, Ahmadi, 42, warga Kelurahan Patokan mengatakan, relokasi harus seimbang. Lelaki yang membuka usaha cetak foto itu mengaku siap pindah ke lokasi baru.

Syaratnya, lokasi tersebut terletak di posisi strategis. Sama dengan lokasi pertokoan saat ini. "Agar tidak merugikan pedagang," lanjutnya.

Selain beberapa bedak yang digunakan sebagai tempat usaha warga, di area pertokoan juga ada Puskesmas Kraksaan. Jika benar lokasi perkantoran pemkab bertempat di situ, maka puskesmas tersebut kemungkinan besar juga akan direlokasi.

Menanggapi hal itu Lepala Puskesmas Kraksaan Liliek Ekowati menjawab datar. Menurut Liliek, pihaknya tidak memiliki wewenang tentang relokasi puskesmas. "Semuanya tergantung pimpinan (Dinas Kesehatan, REd)," kata Liliek.

Hanya Liliek berharap, lokasi puskesmas yang baru bisa terjangkau. Sehingga, pelayanan pada masyarakat tetap bisa dilakukan secara optimal. "Agar kinerja puskesmas tidak terganggu," lanjutnya.

Sementara saat dikonfirmasi Radar Bromo, Kepala Dispenda Kabupaten Probolinggo H. Nawi tidak berhasil dihubungi. Demikian juga Ketua Komisi B DPRD kabupaten Mulabby Holili. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156626

Tidak ada komentar:

Posting Komentar