Rabu, 05 Mei 2010

Digendam, Rp 5 Juta Melayang

[ Rabu, 05 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO-Aksi gendam kembali memakan korban di Kota Probolinggo. Kemarin (4/5), yang jadi korbannya adalah Indah, warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00. Bermula saat Indah mengambil uang sebesar Rp 5 juta di BII cabang Kota Probolinggo. Usai mengambil uang itu, Indah berniat ke hypermaket Giant di Jl Soekarno Hatta.

Di Giant, Indah bermaksud untuk berbelanja. Begitu masuk ke hypermarket itu, Indah mulai mencari barang-barang yang hendak dibelinya. Ketika, sedang sibuk mencari barang itulah tiba-tiba ada seorang warga yang meminta bantuannya.

Waktu itu, warga tersebut menanyakan toko elektronik di kota tersebut. Mendapat pertanyan itu, Indah pun menunjukkan tempat salah satu toko elektronik di Probolinggo. "Waktu itu, dia (pelaku) mengaku bernama Make. Katanya (Make) bekerja di Paiton, dan berasal dari Singapura," ujar Indah.

Nah, saat itu, tiba-tiba handphone (HP)-nya Make jatuh. Kebetulan, waktu itu juga ada orang baik bernama Rudi. Tanpa komando Rudi langsung mengambilkan HP-nya Make. Dan, mengatakan kalau HP milik Make itu, adalah HP bagus dan mewah.

Mendapat pujian itu, Make langsung menawarkan HP tersebut kepada Rudi. Mereka pun setuju untuk melakukan transaksi. Tapi, tidak di dalam hypermarket tersebut. Make dan Rudi melakukan transaksi di luar Giant.

Akhirnya, Make dan Rudi sepakat keluar dari Giant. Tapi, waktu itu, Make mengajak serta Indah untuk menjadi saksi atas transaksi tersebut. Indah sempat menolak, tapi Make dan Rudi terus membujuknya. Entah, kenapa akhirya Indah luluh dan mau menjadi saksi transaksi tersebut.

Sampai di tempat parkir, mereka bertiga langsung masuk ke dalam mobil Panther warna hitam. Di dalam mobil itu, ternyata antara Make dan Rudi tidak lagi membicarakan masalah HP. Mereka membicarakan masalah jam tangan merk Rolex.

Make menawarkan jam tangan kepada Rudi. Mendapat tawaran itu, Rudi mau. Ia mau membeli jam tangan dari Make seharga Rp 10 ribu dolar. Menurut Indah, saat itu Rudi membayar jam tangan tersebut dengan duit Dollar.

Usai bertransaksi dengan Rudi, Make kembali menawarkan jam tangan lainnya, bermerk sama kepada Indah. Tapi, Indah tidak berminat dengan tawaran tersebut. Karena Indah tidak berminat, Make dan Rudi terus membujuknya.

Rudi terus menyakinkan Indah kalau jam tangan Rolex sangat mahal. Dan, yang dibawa oleh Make itu adalah jam tangan Rolex asli yang harganya di atas Rp 100 juta. "Waktu itu, saya sempat diyakinkan kalau Rolex asli tidak akan pecah meski dibakar. Karena terbuat dari permata. Waktu itu, dibakar dengan korek, benar tidak pecah," ujar Indah.

Meski sudah diyakinkan seperti itu, Indah masih saja tetap tidak berminat. Akhirnya, Rudi meminta Indah untuk membayari dulu. Dan, menjanjikan akan dibeli oleh Rudi, karena pada saat itu uang Rudi tidak mencukupi. "Belilah dulu, nanti saya ganti," ujar Indah menirukan ucapan Rudi saat itu.

Indah pun menurut, karena pada saat itu Rudi mengaku sebagai warga Jl Dr Soetomo Kota Probolinggo. Rudi pun mengaku, habis melakukan transaksi itu akan langsung ke BRI untuk menukar uangnya, yang pada saat itu masih berbentuk Dollar.

Akhirnya, Indah mengeluarkan duit sebesar Rp 5 juta dari dalam tasnya. Indah juga menerima jam tangan merk Rolex dari Make. Mereka pun terus janjian ketemu di BRI. Make dan Rudi tetap di dalam mobil, sedangkan Indah melangkan menuju motornya.

Tanpa curiga, Indah menuju BRI di Jl Suroyo. Sampai di BRI, Indah mencari keberadaan Make dan Rudi. Tapi, setelah sekian lama dicari tidak juga ditemukan. Akhirnya, Indah menelepon suaminya, Edi dan memberitahukan peristiwa tersebut.

Begitu mendapat telepon dari Indah, Edi langsung menuju BRI dan menemui istrinya. "Pada saat itu, saya sudah curiga kalau dia (Indah) kena gendam," jelas Edi.

Meski yakin gendam, mereka masih mencari keberadaan dua penipu itu. Tapi, usaha mereka tak juga berhasil. Akhirnya, Edi menelepon Radio Suara Kota Probolinggo, untuk mengumumkan hal tersebut. "Saya telepon Suara Kota, supaya masyarakat tahu. Dan, ini tidak terulang lagi," jelas Edi. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156634

Tidak ada komentar:

Posting Komentar