Rabu, 05 Mei 2010

Siapkan Tiga Desain

[ Rabu, 05 Mei 2010 ]
Untuk Kontes Batik Se-Jatim Hari Ini

PROBOLINGGO - Target tinggi diusung Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Probolinggo dalam lomba desain gaun batik se-Jawa Timur yang akan digelar hari ini. Mereka bertekad menjadi yang terbaik di ajang tersebut.

Untuk lomba tersebut, TP PKK Kabupaten Probolinggo menyiapkan tiga desain gaun batik. Itu melebihi kuota yang ditentukan. Sebab, panitia hanya menganjurkan peserta menampilkan dua karyanya. "Ini untuk persiapan saja," kata Tantry Hasan Aminuddin, ketua TP PKK yang juga istri Bupati Probolinggo, soal penyiapan tiga desain.

Kemarin (4/5) pengurus TP PKK menggelar persiapan terakhir menghadapi kontes tersebut. Acara itu dihadiri langsung oleh Ketua TP PKK Tantry Hasan Aminuddin, Kepala Disbudpar Tutug Edi Utomo dan Kabag Kominfo Sentot DH.

Tiga busana hasil rancangan sendiri tim PKK diperagakan langsung oleh Engga Dwi Zenia. Gadis yang karib disapa Nia itu adalah finalis Ayu Probolinggo 2006. Acara tersebut berlangsung di ruang TP PKK, di barat pendapa kabupaten yang masih berada di wilayah kota.

Nia bergantian mengenakan tiga buah busana rancangan TP PKK. Dengan tinggi 165 cm, gadis kelahiran 16 Agustus 1991 ini tampak anggun membawakan ketiga gaun yang akan dilombakan tersebut.

Pada kesempatan pertama, Nia membawakan gaun yang dinamai Bromo Ceremony. Gaun ini akan diikutkan lomba desain gaun batik untuk kelas resmi. Gaun Bromo Ceremony didominasi warna merah hati dengan dipadu selendang warna cokelat. Gaun itu menonjolkan ciri khas Kabupaten Probolinggo, dengan gambar Gunung Bromo, buah mangga dan anggur.

Corak batik tersebut sebenarnya sudah tak asing lagi. Sebab motif batik itu sudah dipakai menjadi seragam pegawai Pemkab Probolinggo. "Batiknya memang sudah ada. Kami cuma mengombinasikannya," beber Tantry yang terlibat langsung dalam proses desain gaun tersebut.

Usai membawakan gaun yang pertama, Nia sang model lantas ganti mengenakan gaun kedua dengan model casual. Gaun yang didominasi atasan warna merah ini perpaduan antara pakaian khas daerah dengan kombinasi celana semi katun warna biru tua.

Saat dibawakan, oleh model gaun tersebut masih belum diberi nama. Beberapa anggota TP PKK pun sempat bingung untuk menamainnya. Lantas, Kepala Disbudpar Tutug Edi Utomo langsung mengusulkan diberi nama Juwita Bentari. Nama itu dirasa mewakili salah satu ikon Kabupaten Probolinggo yakni pantai bentar.

Usai memperagakan gaun yang kedua, Nia sang model lantas kembali ganti untuk mengenakan model gaun yang ketiga. Gaun ketiga ini merupakan perpaduan antara resmi dan casual. Atasannya memakai baju adat warna hijau dipadu rompi kebaya warna cokelat muda dengan renda-renda. Bawahannya memakai celana motif batik.

Sama halnya dengan gaun yang pertama, gaun yang ketiga ini juga masih belum dinamai. Tutug pun kembali memberi usulan, yakni Ronggojalu. Namun kali ini usulanya ditolak.

"Jangan Ronggojalu, masak tempat wisata lagi? Gaun Segaran saja agar lebih enak didengar," celetuk Erlin Setyawati, kepala Dinsos yang juga anggota PKK. Nama itu pun akhirnya disepakati.

Tantry menjelaskan, proses desain ketiga gaun tersebut memakan waktu sekitar dua minggu. Meski digarap dalam waktu cukup singkat, namun Tantry mengaku puas. Ia pun mengaku optimis menyongsong lomba tersebut. "Minta doanya saja," pintanya sambil tersenyum. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=showpage&rkat=4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar