Selasa, 08 Juni 2010

Sambut Baik Tol Pasuruan-Probolinggo

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO-Rencana pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo disambut hangat oleh pihak Pemkab Probolinggo. Sebab rencana itu dianggap banyak memberikan manfaat. Salah satunya adalah meningkatkan iklim investasi.

Bambang Supriadi, Kasi Penanaman Modal mengatakan, saat ini kendala utama investasi di Kabupaten Probolinggo adalah tentang sarana infrastruktur jalan yang kurang memadai. Kondisi jalan utama yang menghubungkan Probolinggo dan Pasuruan saat ini rusak parah.

Sehingga hal itu membuat beberapa investor malas untuk berinvestasi di Kabupaten Probolinggo. "Akses jalan Pasuruan-Probolinggo yang rusak parah memang berpengaruh besar pada pertumbuhan investasi," kata Bambang S.

Nah, bila nanti rencana pembangunan tol sudah terealisasi, masalah soal kondisi ruas jalan yang kurang memadai itu akan teratasi. "Bila akses jalan mudah, otomatis investor juga bakal banyak yang berdatangan," aku Bambang.

Menurut Bambang, secara keseluruhan, kelengkapan infrastruktur di Kabupaten Probolinggo sudah cukup lengkap. Saat ini pelabuhan Kota Probolinggo sudah bisa dimanfaatkan untuk transportasi laut, pasokan listrik juga disebutkannya bisa disediakan oleh PLTU Paiton. Sementara suplai air Ronggojalu juga dinilai cukup.

"Asalkan kondisi politik dan keamanan tetap kondusif seperti sekarang ini, adanya jalan tol nanti akan berdampak signifikan dengan pertumbuhan investasi. Para investor yang sudah jenuh di wilayah sekitar Surabaya bakal meluber ke Probolinggo," jelas Bambang.

Selain itu, layanan perizinan kepada para pengusaha menurut Bambang juga cukup berefek pada perkembangan investasi. Karena itu, pemkab pun sudah menyiapkan beberapa trobosan baru untuk memudahkan para investor. Salah satunya adalah dengan penerapan sistem online dalam pengurusan perizinan.

Secara keseluruhan, tahun 2010 ini Pemkab menargetkan pertumbuhan investasi sebesar 5 persen atau sekitar Rp 210 M. Sementara sampai triwulan pertama tahun 2010 ini (Januari sampai Maret) pertumbuhan investasi masih ada di angka Rp 26,315 M.

Pertumbuhan investasi itu disumbangkan oleh perusahan fasilitas (perusahaan yang mendapat jaminan bebas fiskal) yang mencapai Rp 22 M dan nonfasilitas (masih dibebani fiskal) yang mencapai Rp 4,3 M. Untuk nonfasilitas ini, yang paling banyak adalah dari industri yang mencapai 60 persen, untuk perdagangan 30 persen dan pertanian sebanyak 10 persen.

Meski masih jauh dari target yang telah ditetapkan, namun Bambang cukup optimis tahun ini Pemkab bakal berhasil memenuhi pertumbuhan investasi 5 persen tersebut. "Biasanya pertumbuhan investasi itu bisa terlihat pada triwulan ketiga," beber Bambang.

Selain soal kondisi jalan, salah satu faktor lain yang masih menjadi titik lemah pengembangan investasi di Kabupaten Probolinggo adalah soal belum terbentuknya perda yang mengatur soal investasi. "Tahun 2011 mendatang, pemkab berencana mulai membahasnya," jelas Bambang. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163233

Tidak ada komentar:

Posting Komentar