Rabu, 12 Mei 2010

Restrukturisasi 18 BUMN Dipersiapkan

JAKARTA – Selain PT Kertas Kraft Aceh (KKA) dan Merpati, pemerintah mempersiapkan pula langkah restrukturisasi terhadap 18 perusahaan BUMN lainnya.

Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengkaji kelayakan perusahaan-perusahaan tersebut.

“Saat ini masih kami lihat, mana yang akan direstrukturisasi dan mana yang akan dilikuidasi,” kata dia usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (11/5).

Beberapa BUMN tersebut adalah PT Merpati Nusantara Airlines, PT PAL Indonesia, Waskita Karya, Kertas Kraft Aceh (KKA), Industri Gelas, PT Industri Sandang Nusantara, PT Djakarta Lloyd (Persero), Hotel Indonesia Natour, Perum Perfilman Nasional, dan Kertas Leces.

Menurut Said, proses restrukturisasi sejumlah perusahaan BUMN tengah berlangsung dan bahkan ada yang sudah mendapat suntikan dana seperti Merpati, PAL Indonesia, Waskita Karya, dan Semen Kupang.

Sedangkan terhadap sejumlah perusahaan lainnya sudah diusulkan restrukturisasinya dan masih menunggu keputusan dari Tim Komite Privatisasi, seperti Balai Pustaka, Industri Sandang, dan Kertas Kraft Aceh.

Said mengatakan, dari sekian banyak perusahaan yang masuk program restrukturisasi, ada dua perusahaan yang telah diputuskan untuk dilikuidasi yaitu PT Perusahaan Film Negara dan Survey Udara Penas. “Untuk Djakarta Lloyd, kami masih kaji apakah akan dimerger atau tidak,” ujarnya.

Dia menuturkan, dengan penanganan yang komprehensif dan hati-hati, proses restrukturisasi BUMN ‘sakit’ bisa selesai dalam 2-3 tahun ke depan.

Menurutnya, dalam menyehatkan kinerja keuangan perusahaan, PPA melakukan kajian mendalam terhadap prospek bisnis, dan kemungkinan kesanggupan membayar utang. “PPA kan juga tidak mau mengeluarkan dana restrukturisasi lalu bocor begitu saja,” ujarnya.

Penyehatan tidak selalu dengan melakukan injeksi dana kepada perusahaan sakit, tetapi bisa juga dengan melakukan sinergi antarperusahaan milik Negara. Seperti KKA, yang berkolaborasi dengan Semen Gresik dan Pemda Aceh, termasuk dengan investor.

Said menuturkan, selain memberikan bantuan dana, restrukturisasi perusahaan juga dilakukan dengan melakukan perubahan kultur usaha BUMN tersebut. Pasalnya, masih ada beberapa BUMN yang masih menggunakan kultur birokrasi dan bukan korporasi seperti Industri Strategis.

“Contohnya Pindad, sekarang sudah sangat baik. Kita sedang melihat PT PAL dan Merpati sudah berjalan hanya masih ada beberapa hambatan di sana sini,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa Abubakar memaparkan, ada delapan perusahaan BUMN yang terus merugi selama empat tahun berturut-turut. BUMN itu adalah PT Kertas Leces, PT Survey Udara Penas, PT Djakarta Lloyd, Perum Perfilman Nasional, Kertas Kraft Aceh, PT Balai Pustaka, PT Industri Sandang, dan PT Semen Kupang. (c126)

Sumber : Investor Daily - 12 Mei 2010

Sumber: http://ptppa.com/index.php?option=com_content&view=article&id=235:restrukturisasi-18-bumn-dipersiapkan&catid=1:latest-news&lang=en&Itemid=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar