Senin, 03 Mei 2010

Operasi Gratis Bibir Sumbing

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
Rencanakan 30, Jaring Delapan

KRAKSAAN - Untuk kali pertama, operasi gratis bibir sumbing dilakukan di Kraksaan, Sabtu (1/5). Operasi dilakukan secara bergantian pada delapan pasien di RSAB Siti Fatimah, Kraksaan.

Selain operasi gratis bibir sumbing, juga digelar pembagian sembako pada janda miskin. Sembako dibagikan pada 250 janda miskin di lingkungan RSAB Siti Fatimah dan sekitarnya.

Kegiatan itu dilakukan untuk menyambut satu abad Muhammadiyah, muktamar ke-46 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Yogyakarta pada awal Juli 2010. "Sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat," kata Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Budiono.

Sementara itu, operasi bibir sumbing sendiri disiapkan selama sebulan. Awalnya, panitia berencana mengumpulkan 30 pasien. "Namun yang terjaring hanya 10 orang," ujar Ketua PD Aisyiyah Kabupaten Probolinggo Hj. Lailatul Khairiah.

Lalu di hari-hari terakhir, jumlah calon pasien berubah. Tiga calon pasien mengundurkan diri, sehingga tinggal 7 pasien. Yakni Siti Nurwahyuni, 2, warga Patemon Krejengan; Ulfatun Hasanah, 27, warga Wangkal, Gading; Nurul Huda, 17, warga Sidomukti, Kraksaan.

Lalu Baharuddin, 33, warga Pajarakan Kulon, Pajarakan; Saniyah alias Aisyah, 33, warga Rondokuning, Kraksaan; Moh. Ilham, 5, warga Kalibuntu, Kraksaan. Kemudian Abdi Rahmad Anugrahilah, 15, warga Pandean, Paiton dan Zainap, 36, warga Sidomukti, Kraksaan.

Khusus Zainap kata Laila, baru didaftarkan siang hari saat pelaksanaan. Zainap adalah ibu dari Nurul Huda yang juga pasien operasi gratis bibir sumbing.

Awalnya, Zainap tidak mau dioperasi. Namun pihak RSAB Siti Fatimah membujuk Zainap agar bersedia dioperasi. "Setelah kami beri motivasi, akhirnya Zainap mau dioperasi," lanjut Laila.

Dari delapan pasien yang ada, lima di antaranya bisa langsung dioperasi di RSAB Siti FAtimah. Sebab, gejala bibir sumbing yang mereka alami tergolong ringan. Sementara tiga pasien lainnya harus mendapat perawatan khusus. Yakni Saniyah alias Aisyah, Abdi Rahmad Anugrahilah dan Moh. Ilham.

Saniyah alias Aisyah dan Moh. Ilham menurut Laila akan dikirim ke RS dr. Soetomo, Surabaya. Sementara Abdi Rahmad Anugrahilah akan mendapat perawatan ortodotis. Perawatan ortodotis tersebut mesti dilakukan secara berjangka. "Paling tidak butuh waktu minimal setahun untuk penanganannya," jelasnya.

Operasi sendiri dimulai pukul 08.00 WIB. Pasien yang mendapat giliran pertama dioperasi adalah Siti Nurwahyuni. Operasi berlangsung sekitar 3 jam. Selanjutnya, operasi dilakukan secara bergiliran. Yakni Ulfatun Hasanah, Nurul Huda, Baharuddin dan Zainap.

Laila mengatakan, setiap operasi memakan waktu antara 2-3 jam. Khusus pasien dengan bibir sumbing parah, Laila mengatakan, operasi bisa berlangsung hingga 3 jam. "Yang tidak parah, paling tidak sekitar 2 jam," jelasnya.

Operasi ini ditangani tiga tim medis dari RSAB Siti Fatimah, 6 tim medis dari RSUD Waluyo Jati dan delapan tim medis dari RS Al-Irsyad, Surabaya yang dikomandani oleh dr Sananto.

Usai operasi kata Laila, pasien akan dirawat di RSAB Siti Fatimah selama seminggu. Tujuannya, untuk mencapai hasil maksimal. Namun menurut Laila, lama dan tidaknya perawatan tergantung pada kondisi kesehatan pasien. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156257

Tidak ada komentar:

Posting Komentar