Senin, 03 Mei 2010

Empat Pelajar SMP Curi Ayam

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO-Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei kemarin menjadi hari yang buruk bagi Bd, Iw dan IM. Empat pelajar SMP di Kota Probolinggo ini tepergok mencuri ayam milik salah seorang anggota TNI.

Bd adalah warga Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran. Sedangkan, Iw, Yd, dan IM, sama-sama dari Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran. Usia mereka pun sama, yakni 13 tahun.

Mereka berempat tertangkap basah oleh massa pada saat melakukan aksinya. Beruntung, emosi massa masih bisa diredam. Sehingga, tidak sampai terjadi pemukulan terhadap empat orang pelajar tersebut.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, sejak beberapa bulan terakhir ini warga Jl Letjen Sutoyo, Kelurahan Tisnonegaran sering kehilangan ayamnya. Bahkan dalam satu minggu bisa sampai dua sampai tiga ayam yang hilang.

Sejak itu pula, para warga berusaha mencari tahu kemana ayam yang hilang itu. Mereka juga belum bisa memastikan. Dicuri orang atau memang hilang dan tidak kembali dengan sendirinya. Pasalnya, ada warga yang membiarkan ayamnya berkeliaran secara bebas.

Nah, kemarin ada dua orang warga yang kembali kehilangan ayamnya. Mereka adalah Sulaiman dan Kopka Ade, seorang anggota Koramil Wonoasih.

Pada siang itu, Ade membiarkan ayamnya berkeliaran di sekitar rumahnya. Sekira pukul 10.30, Ade memasukkan tujuh ayamnya ke dalam kandang. Dari tujuh ayam itu, dipilah menjadi dua, yani dua ekor dan lima ekor. "Waktu itu, saya masukkan ke kandang karena tidak ada orang. Dan, saya mau nonton tinju di televisi," ujar Ade.

Sekitar pukul 11.00, Ade keluar rumah dan melihat ayamnya di dalam kandang. Ade pun terkejut, karena baru setengah jam ditinggal ayamnya sudah raib. Lebih-lebih, kandang yang terbuat dari bambu itu dicongkel. Ade pun curiga ayamnya dicuri orang.

Ade pun beranjak untuk mencari keberadaan ayamnya. Ade menuju rumah Sulaiman yang berada tak jauh dari rumahnya. Bertemu Sulaiman, Ade menanyakan apa ada orang lewat dengan membawa ayam.

Kebetulan waktu itu, juga ada banyak anak-anak seusia murid SMP berkumpul di rumah Sulaiman. Dari anak-anak itu dan dari Sulaiman sendiri, Ade mendapat petunjuk. Mereka menceritakan kalau, empat pelaku itu baru saja lewat di situ.

"Mereka (empat orang pelaku) itu, memang sudah dicurigai oleh warga. Tapi, mereka (warga) masih belum mendapatkan barang buktinya," ujar Ade.

Begitu mendapatkan informasi itu, Ade terus memburu mereka dengan menanyakan alamat empat bocah tersebut. Tapi, Ade tak mendapatkan alamat mereka dengan jelas. Ia hanya mendapatkan alamat kelurahannya saja, yakni Kebonsari Kulon.

Meski mendapatkan alamat tak jelas, niat Ade untuk mendapatkan ayamnya kembali begitu gigih. Akhirnya, di tengah jalan Ade bertemu dengan seorang pelaku, Bd. Bersama dengan beberapa orang warga, Ade menangkap Bd dan membawanya ke rumahnya.

Tapi, waktu itu Bd tak mengakui perbuatannya. Setelah dibujuk, akhirnya Bd mengaku juga. Dan, menunjukkan di mana barang tersebut disimpan. Juga dengan alamat tiga teman lainnya. Bd mengaku kalau ayam yang dicurinya itu disimpan di rumahnya.

Mendapat pengakuan itu, Ade mengajak Bd untuk mengambil ayam tersebut. Setelah sampai di rumah Bd, ternyata ayam yang disimpan Bd bukanlah ayam milik Ade. Melainkan seekor ayam milik Sulaiman.

"Dia mengaku, kalau ayam itu dicuri Jumat (30/4) kemarin. Dan, ayam saya dibawa oleh pelaku lainnya, Yd," jelas Ade.

Mendapat itu, ayam dan Bd kembali digelandang ke rumah Yd. Sampai di sana, ternyata benar, Ade menemukan ayam miliknya. Setelah mendapatkan ayamnya, Ade berusaha mengumpulan barang bukti lainnya.

Siapa tahu masih ada ayam lainnya yang mereka simpan. Ternyata, benar Iw menyimpan seekor ayam milik Sulaiman yang berhasil dicurinya. Kemudian, empat pelaku itu, berikut orang tuanya dikumpulkan di rumah Yd.

"Tidak saya laporkan ke polisi, kasihan. Karena mereka masih sekolah. Saya hanya menyerahkan kembali kepada orang tuanya. Saya meminta mereka (pelaku) dididik, supaya tidak mengulangi perbuatannya," jelas Ade.

Sementara Sulaiman, saat ditemui dirumahnya mengakui kalau ayamnya sering hilang. "Mereka (pelaku) membawa jagung dan padi sebagai umpannya. Begitu ayamnya makan, langsung ditangkap," ujar Sulaiman.

Menurutnya, salah seorang dari pelaku itu sempat akan menjadi bulan-bulanan massa. Hanya saja, warga masih bisa meredam emosinya. Sehingga, perbuatan main hakim sendiri tidak sampai terjadi. "Warga memang sempat gregetan, tapi tidak sampai memukulnya. Hanya saja, mereka (pelaku) menjadi tontonan," ujar Sulaiman. (rud/nyo)

Traffic Light Mati, Semrawut

PROBOLINGGO-Sejak tiga hari lalu, traffic light alias lampu merah di perempatan Randu Pangger, Jl Panglima Sudirman Kota Probolinggo mati. Akibatnya, pengguna jalan dengan seenaknya terobos sana-terobos sini. Jalanan pun jadi semrawut.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo lampu "penting" itu mati sejak Jumat (30/4) lalu. Dan, sampai kemarin (2/5) masih tetap belum berfungsi, karena masih belum ada perbaikan.

Meski belum ada korban atas tidak berfungsinya lampu tersebut. Akan tetapi, jalanan menjadi semrawut karena tidak ada lampu pengaturnya. Para pengendara dengan bebas melintas tanpa rambu-rambu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, Sunardi membenarkan kalau lampu penting itu mati sejak Jumat lalu. Dan, sejak itu pula pihaknya sudah melakukan pengecekan, tapi masih belum membuahkan hasil. "Itu, sudah kami cek," ujarnya.

Dari hasil pengecekan itu, Sunardi mengaku masih belum bisa memastikan hasilnya. Kenapa lampu tersebut bisa mati alias tidak berfungsi?. Menurutnya, itu bisa saja terjadi kerusakan pada bagian dalam atau kabel di bawah tanah. "Belum terdeteksi kenapa bisa mati," jelas Sunardi.

Sunardi megaku masih perlu mendatangkan ahlinya untuk memperbaiki lampu "stopan" itu. Sedangkan ahlinya, dikatakan Sunardi berasal dari Kediri. Dan, pihaknya sudah terbiasa menggunakan jasa tukang asal Kediri tersebut. "Kalau kerusakan luar bisa kami tangani sendiri. Kalau sudah di dalam, harus mendatangkan tukangnya," ujarnya.

Apa tidak ada orang Probolinggo yang bisa memperbaiki traffic light tersebut? "Kalau bukan tukangnya apa bisa?" jawabnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156259

Tidak ada komentar:

Posting Komentar