Rabu, 07 Juli 2010

Bayi Tanpa Anus Dioperasi

Rabu, 7 Juli 2010 | 08:22 WIB

PROBOLINGGO - Sehari setelah digencar diberitakan media massa, bayi berusia seminggu yang lahir tanpa anus (atresia ani) akhirnya dioperasi di RSUD Waluyo Jati, Kec. Kraksaan, Kab. Probolinggo, Selasa (6/7). Biaya operasi anak pasangan Ny Hanifah (18)-Hartono (30), warga Desa Sumurmati, Kec. Sumberasih senilai sekitar Rp 60 juta itu ditanggung Pemkab Probolinggo.

“Alhamdulillah, akhirnya bayi tanpa anus itu dioperasi di RSUD. Sekarang sudah bisa buang air besar seperti bayi normal lainnya,” ujar Dedi Suyanto, anggota DPRD yang mengawal proses kesembuhan bayi perempuan itu.

Politisi PKNU itu bersyukur Pemkab Probolinggo menggratiskan semua biaya operasi. “Soalnya Hartono, ayah si bayi hanya seorang pengasong makanan di terminal bus,” ujarnya.

Dirut RSUD Waluyo Jati, dr Sidiq Tjahjono ymenjelaskan, pasca operasi kondisi si bayi membaik, sudah normal BAB (buang air besar, Red.)-nya.

Disinggung biaya operasi untuk membuat anus itu, dr Sidiq mengatakan, sekitar Rp 60 juta. “Semua biaya ditanggung Pemkab Probolinggo,” ujarnya.

Menjelang operasi, kedua orangtua bayi itu didampingi bidan desa, membawa bayi yang masih merah (baru seminggu dilahirkan) itu ke RSUD. “Meski kami keluarga miskin tetapi tetap menginginkan anak satu-satunya ini normal seperti bayi lainnya,” ujar Ny. Hanifah.

Seperti diberitakan, Selasa (29/6) lalu, Ny. Hanifah melahirkan bayi perempuan di RSUD Dr Moch. Saleh, Kota Probolinggo. “Saya gembira sekaligus sedih. Gembira karena anak pertama lahir, sedih karena bayi kami tidak punya dubur,” ujar ibu muda itu ditemui di rumahnya beberapa hari lalu.

Bahkan Hartono, sang ayah mengaku syok begitu diberi tahu bayinya mengalami cacat bawaan. Apalagi setelah disarankan merujuk bayinya ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk dioperasi. “Kata dokter biaya operasi di Malang puluhan juta, dari mana saya dapat uang sebanyak itu,” ujarnya.

Jangankan biaya puluhan juta, biaya persalinan anaknya di RSUD sebesar sekitar Rp 3 juta pun harus didapat dengan utang ke sejumlah kerabatnya. “Biaya persalinan ditambah biaya perawatan istri mulai Selasa-Kamis di ruang Kelas III rumah sakit dan obat-obatan sebesar Rp 3 juta, semuanya masih ngutang,” ujarnya.

Berdasarkan pengamatan, bayi perempuan itu lubang duburnya tidak tampak. "Memang ada sedikit lubang, seukuran lubang jarum, letaknya di atas lubang dubur biasanya,” ujar Sulimah, nenek si bayi.

Ya dari lubang seukuran jarum itulah si bayi buang air besar. "Mungkin karena lubang anusnya kecil, sehingga perut cucu saya sering kembung,” ujar Sulimah.

Tanda-tanda bayi itu bakal lahir bermasalah pada anusnya tidak tampak sejak di kandungan. “Selama kehamilan saya sering periksa di bidan Agnes. Kandungan saya normal-normal saja,” ujar Hanifah. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=055a8424688d7a1aaf426ab0285c92f4&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar