Rabu, 16 Juni 2010

Penganiaya Lebih dari Satu

[ Rabu, 16 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO - Kasus penganiayaan yang terjadi di V'gas café di Kota Probolinggo ditangani serius oleh pihak kepolisian. Kemarin (15/6) kasus tersebut ditarik ke polresta.

"Karena kasusnya masalah perempuan, sehingga ditangani langsung oleh polresta dan dimasukkan ke unit PPA (perlindungan perempuan dan anak). Kalau di sini (polsek) kan tidak ada PPA-nya," ujar AKP Noer Chori, Kapolsek Mayangan kemarin.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, terjadi penganiayaan di café V'gas pada Kamis (10/6) dini hari. Seorang wanita dihajar beberapa lelaki di café yang terletak di Jl Basuki Rahmad itu. Penganiayaan itu juga terjadi sampai di parkiran café, dan terekam CCTV.

Rekaman penganiayaan di parkiran café itu kemudian di-upload di jejaring facebook hingga mengejutkan para penganut facebook di Probolinggo. Ternyata yang meng-upload rekaman CCTV itu adalah pihak V'gas sendiri.

Rekaman itu berdurasi 1 menit 50 detik, tertulis 10 06 2010 atau Kamis, 10 Juni 2010. Terjadinya penganiayaan berlangsung mulai pukul 01.52.04 dan berakhir sampai pukul 01.53.09.

Dalam rekaman itu mulanya seorang wanita duduk di depan kantor V'gas. Ia lalu melangkah dan tiba-tiba dipukul kepalanya oleh seorang laki-laki. Tak cukup itu, datang lagi lelaki yang ikut menyerang. Serangannya kian parah. Si wanita ditendang-tendang.

Lalu terlihat beberapa orang berupaya melerai. Saat dilerai, si wanita terlihat sudah lemas. Berikutnya, si wanita berambut panjang itu lantas dibawa ke dalam ruangan kantor V'gaz.

Mulanya, kasus penganiayaan itu ditangani Polsek Mayangan. Kapolsek Mayangan AKP Noer Choiri mengaku sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi.

Dari keterangan Kapolsek, diketahui bahwa perempuan yang jadi korban penganiayaan itu bernama Maria Ulfa, 30, warga Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Sedangkan salah satu pelakunya adalah SF, warga Kaliacar, Gading Kabupaten Probolinggo.

Nah, kasus itu mulai kemarin ditangani Polresta Probolinggo. Kapolresta AKBP Agus Wijayanto mengatakan sampai kemarin (15/6) pihaknya sudah memeriksa 5 orang saksi. Dari keterangan 5 orang saksi itu diperoleh informasi kalau pelakunya lebih dari satu orang. "Yang jelas lebih dari satu orang," jelas Kapolresta.

Selain itu, kapolrsta mengaku juga sudah mengantongi identitas para pelaku. Dari para pelaku itu, sudah ada 2 orang yang identitasnya sangat jelas. Dan, diperkirakan dalam waktu dekat para pelakunya akan tertangkap. "Sampai sekarang anggota masih di lapangan. Jangan khawatir, kami akan transparan," ujar Kapolresta.

Tapi, ia tidak mau menjelaskan lebih rinci siapa dan dari mana saja asal para pelaku tersebut. Kapolresta hanya menjawab kalau para pelaku itu adalah orang-orang yang tinggal tidak jauh dari Probolinggo. "Pelakunya lebih dari satu orang dan tidak jauh dari sini (Probolinggo)," ujarnya.

Sementara itu, kemarin Radar Bromo menemui Maria Ulfa, wanita yang disebut sebagai korban penganiayaan tersebut. Tapi, saat hendak dikonfirmasi mengenai kasusnya, wanita itu enggan memberi keterangan panjang lebar. Perempuan berambut panjang itu tetap tengkurap di atas kasur di kamar kosnya di Jl Citarum, Kota Probolinggo.

Maria Ulfa menolak memberi keterangan karena identitasnya sudah muncul di beberapa media. Ia khawatir keluarganya tahu. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164671

Tidak ada komentar:

Posting Komentar