Rabu, 16 Juni 2010

Anak Dirawat di RSJ, Ibu Stres

[ Rabu, 16 Juni 2010 ]
KRAKSAAN - Atmani, 60, warga Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo sedang menjadi perhatian warga setempat. Sebabnya, sejak Minggu (13/6) ibu dari Misriani, 22,ini mengamuk. Padahal sebelumnya kondisi Atmani baik-baik saja.

Diduga penyebabnya, karena Atmani kangen pada Misriani. Yakni, gadis gila yang diberitakan Radar Bromo, beberapa waktu lalu. Maklum, Misriani saat ini sedang dirawat di RSJ Lawang, Malang. Karena jauh dari Misriani, diduga Armani kangen.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, sejak kecil Misriani menderita kelainan jiwa. Selain itu, kedua kaki Misriani lumpuh.

Meski demikian, tangan Misriani dirantai pada sebuah pohon Nangka selama sekitar 18 tahun. Alasannya, Atmani kuatir anaknya itu menghilang. Sebab menurut Atmani saat itu, dirinya sangat menyayangi Misriani.

Kondisi Misriani ini didengar pemkab setempat. Pemkab lantas membawa Misriani ke RSJ Lawang, Malang pada pertengahan Mei. Tujuannya, agar Misriani sembuh layaknya gadis sebayanya.

Saat hendak dibawa ke Malang, Atmani sedikit keberatan. Namun setelah dibujuk, akhirnya Atmani memberikan izin. Tak tanggung-tanggung, saat itu istri Bupati Probolinggo Tantri Hasan Aminuddin juga menyatakan simpati. Bahkan, Tantri juga ikut membujuk Atmani agar mengizinkan pengobatan pada Misriani.

Dari info yang diterima Radar Bromo, kemarin (15/6) Atmani berulangkali minta agar anaknya dijemput. Sekitar pukul 09.30 WIB, Atmani mengutarakan itu di rumah Asmuni, 45, tetangganya. Sekitar 200 meter dari rumah Atmani.

Saat itu Atmani membawa sebuah Pisang goreng. Sambil mengomel, Atmani memakan Pisang goreng tersebut. "Koni'en tang anak (jemput anak saya)," pintanya berulang-ulang dengan ditemani adik kandungnya Ny. Adi, 50.

Ketika duduk di ruang tamu Asmuni, Atmani tetap saja mengomel. Pelan-pelan Pisang goreng terus dikunyahnya. Namun, dia tetap minta agar anaknya dijemput. Bahkan Atmani sempat menyuruh Radar Bromo untuk menjemput Misriani. "Koni'en ye Nak (jemput ya Nak)," ujarnya sambil menuding.

Asmuni mengatakan, Atmani mengamuk karena kangen pada Misriani. Hal yang terjadi pada Atmani menurut Asmuni, disebabkan tekanan batin. Sebab meski merantai anaknya, hal itu sebenarnya ungkapan kasih sayang Atmani pada Misriani. "Perawatan Atmani pada Misriani nomor satu," kata Asmuni.

Ny Adi lantas menceritakan awal stresnya Atmani. Minggu siang selepas berjualan sayur, Atmani keluar rumah. Saat itu, di tangannya tergenggam sebuah batu. "Saya terburu-buru nyusul," ujarnya.

Ternyata Atmani menuju rumah bidan Nanik Nurhayani. Saat itu Atmani hendak menyuruh Nanik untuk menjemput anaknya. Namun, Nanik sedang tidak di rumah. "Saat itu mungkin masih ngantor," lanjutnya.

Akhirnya Atmani Pulang. Namun hingga Senin (14/6), Atmani berulang kali menuju rumah Nanik. Tapi, Nanik tidak berada di rumah. Hingga kemarin sekitar pukul 08.00 WIB, Atmani dibawa ke rumah Asmuni.

Tujuannya untuk menyembuhkan Atmani. Asmuni pun membacakan doa untuk Atmani. Setelah itu Atmani berangsur-angsur sadar. "Bahkan ikut mendengarkan piano yang saya mainkan," ujar Asmuni.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Endang Astuti saat dikonfirmasi sedang hearing dengan DPRD Kabupaten Probolinggo. "Maaf, Mas. Saya sedang hearing," ujar Endang.

Sementara kepala Puskesmas Kraksaan Liliek mengatakan, pihaknya sudah menugaskan bidan Nanik Nurhayani untuk menjemput Misriani di RSJ Lawang. "Tadi sudah berangkat pukul 08.00 WIB. Mungkin nanti malam (Misriani, Red) sudah tiba di rumahnya," ujar Liliek. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164669

Tidak ada komentar:

Posting Komentar