Selasa, 22 Juni 2010

MOS MA Model Lebih Awal

[ Selasa, 22 Juni 2010 ]
KRAKSAAN - Masa orientasi siswa (MOS) belum lagi dilakukan sekolah-sekolah. Namun, MA Model Hafshawaty, Ponpes Zainul Hasan Genggong sudah mengawalinya. Yakni, melalui santri cinta almamater (OSCAR). Sebuah kegiatan sejenis MOS.

Dalam pantauan Radar Bromo, kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari sejak Sabtu (19/6). Kegiatan diikuti 79 siswa dan kemarin (21/6) merupakan hari terakhir.

Hal itu dibenarkan pembina organisasi santri MA Model (OSMAM) Nur Komari. Namun menurut Komari, status peserta bukan siswa. Melainkan calon siswa. "Nanti setelah OSCAR baru jadi siswa," jelas Komari.

Dalam kegiatan itu, peserta dibagi menjadi 8 kelompok. Setiap kelompok memiliki rata-rata 10 anggota. Kelompok siswa dan siswi dipisah. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Sementara siswi terbagi dalam 5 kelompok.

Meski menggunakan seragam sama, namun penutup kepala berbeda warna. Untuk siswa dibedakan dengan warna surban yang dililitkan di kepala. Sementara siswi, warna jilbabnya dibuat bervariasi. "Agar mudah dikenali dan diatur," kata Ketua OSMAM (setingkat OSIS) Imam Syafii.

Selama OSCAR, peserta mendapat banyak materi. Dikatakan Imam, peserta mengikuti beberapa diklat. Di antaranya, diklat motivasi, Asmaul Husna dan bakti sosial. Selain itu, peserta juga diajak memainkan role playing dan outbond. "Jadi kegiatannya bermacam-macam," tutur Imam.

Komari menjelaskan, kegiatan tersebut memang lebih awal dilaksanakan. Sebab MA Model akan membuka tahun ajaran baru lebih awal pula. Sehingga, kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa berlangsung efektif. "Tidak menunggu terlalu lama," tutur Komari.

Masa pendaftaran sendiri dibuka dalam dua gelombang. Gelombang pertama, mulai awal Pebruari-awal April. Sementara gelombang kedua, mulai awal April-awal Mei. "Pertengahan mei, sekolah sudah menetapkan siswa baru," sebut Komari.

Selanjutnya kata Komari, pendaftar harus mengikuti empat tahap seleksi. Yakni, tes Matematika dasar, potensi akademik, membaca Alquran dan wawancara. Kelulusan pendaftar tergantung hasil tes. "Ada sekitar 30 pendaftar yang tidak lulus tes," sebutnya.

Lebih jauh kata Komari, sekolah saat ini tidak menerima siswa baru lagi. Sebab, sekolah membatasi jumlah siswa dengan alasan kualitas. "Selain itu daya tampung kelas sudah tidak mencukupi," kata Komari. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=165798

Tidak ada komentar:

Posting Komentar