Minggu, 15 Agustus 2010

Patrol Sahur Berujung Carok

[ Sabtu, 14 Agustus 2010 ]
PROBOLINGGO - Patrol keliling untuk membangunkan orang sahur di Desa Curahtulis, Tongas Kabupaten Probolinggo pagi kemarin (13/8) berujung carok. Dua pemuda dari RT yang berbeda terpaksa harus dilarikan ke RSUD Tongas setelah terlibat carok.

Dua pemuda itu adalah Usman, 19, dari RT 5 dusun Krajan, Curahtulis, dan Machfud, 19, warga RT 8 dusun Mawar, Curahtulis. Usman mengalami dua luka tusukan di kepala sampai sepanjang 2 cm dan perut. Sedangkan Machfud terkena sabetan celurit di punggungnya.

Berdasar data yang dihimpun Radar Bromo di lapangan, insiden berdarah itu bermula dari patrol keliling untuk membangunkan orang sahur. Menurut Usman, ia bersama beberapa teman RT 5 berangkat dari kampung mereka sekitar pukul 01.30.

"Saat patrol itu kami bertemu dengan patrol keliling RT 6. Kebetulan di RT 6 itu ada musuh bebuyutan saya. Semalam sebelumnya, kami sempat kress. Tetapi pada saat itu meski sempat cekcok, tidak sampai berkelahi," aku Usman yang tidak mau menyebut nama musuhnya tersebut.

Meski sudah berdamai, persoalan belum berhenti. Salah seorang yang ikut patrol RT 6, yakni Mahfud (sebenarnya RT 8), menurut Usman saat itu berusaha memanas-manasi keadaan. Versi Usman, Machfud meminta berkelahi.

Tetapi saat itu Usman menolak. "Karena saya tidak menuruti, saya terus dipukuli. Pertamanya ia tidak membawa senjata. Saya mundur-mundur terus. Tetapi kemudian ia mengambil pisau dan mengarahkan ke saya," bebernya.

Serangan frontal Machfud itu mengakibatkan dua luka serius di kepala dan perut Usman. Darah segar langsung mengucur dari luka sabetan pisau tersebut. Mengetahui Usman sudah berdarah-darah, Machfud menghentikan serangannya.

Karena ketakutan, Machfud berniat untuk lari. Nah, saat Machfud berbalik badan itu, Usman langsung berusaha membalasnya. "Saya langsung ambil celurit untuk membalasnya. Tetapi sabetan saya cuma kena satu kali. Ia berhasil lari," terang Usman.

Sementara itu Machfud justru mengelak kalau ia dinyatakan menyerang Usman terlebih dahulu. "Saya ini berniat baik mau melerai. Saat itu saya ikut patrol RT 6 dan mau melerai Usman dan musuhnya itu. Eh, tetapi malah saya sendiri yang kena. Untung saya bisa lari," elak Machfud.

Setelah sempat dibawa ke Puskesmas Tongas, kedua pemuda itu langsung dilarikan ke RSUD Tongas untuk dirawat. Usman dilarikan ke UGD, sementara Machfud dirawat di ruang Melati.

Saat sama-sama dirawat di RSUD, istri Kades Curahtulis Suherman nampak berusaha menjadi mediasi kedua belah pihak. "Belum jelas siapa pelaku dan tersangkanya. Masing-masing pihak menganggap benar sendiri. Kami berharap masalah ini berakhir dengan damai," kata perempuan yang kemarin memakai jilbab hijau ini.

Setelah mendapatkan perawatan kedua pemuda itu langsung dibawa ke Mapolsek Tongas untuk diperiksa. Sampai kemarin sore, kedua pemuda itu masih ditahan di Mapolsek Tongas.

Kapolsek Tongas AKP Sugeng Piyanto mengatakan, kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan. "Kami masih mengumpulkan data dan mencari keterangan. Yang terpenting kami berupaya untuk mendamaikan kedua belah pihak. Agar tidak terjadi pertikaian yang berkelanjutan," ungkap perwira dengan tiga strip di pundaknya tersebut.

Adanya tragedi patrol berdarah itu menurut Kapolsek harus diambil hikmahnya. Ia berharap ke depan patrol yang sedianya bertujuan baik untuk membangunkan orang sahur bisa dilaksanakan lebih tertib. "Jangan sampai ada keributan lagi," harapnya. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=174796

Tidak ada komentar:

Posting Komentar