Rabu, 28 Juli 2010

Permainan PSB SMAN 3 Terkuak

Rabu, 28 Juli 2010 | 08:47 WIB

PROBOLINGGO - Dugaan adanya penerimaan siswa baru (PSB) melalui pintu belakang di SMAN 3, kembali menampar wajah dunia pendidikan di Kota Probolinggo. Modusnya, seorang pegiat LSM mencatut nama Wawali Probolinggo, Drs H Bandyk Soetrisno MSi sehingga bisa memasukkan siswa dengan nilai rendah ke SMAN 3.

”Saya tidak ingin dunia pendidikan di Kota Probolinggo diwarnai KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme, Red.) saat penerimaan siswa baru,” ujar Imam Hanafi, warga Pilang yang mengungkit kasus dugaan PSB via pintu belakang di SMAN 3.

Ditemui di sebuah warung kopi di Jl. Dr Moch. Saleh, Kota Probolinggo, Imam berterus terang, AF, siswa yang masuk melalui pintu belakang itu kemenakannya sendiri. ”Keponakan saya itu Danem-nya 28, sementara di SMAN 3 Danem minimal yang diterima 30,10. Lewat jalur KKN itu keponakan saya bisa masuk SMAN 3,” ujarnya.

Imam menceritakan, orangtua AF meminta tolong kepada Misman, seorang pegiat LSM agar AF bisa diterima di SMAN 3. ”Misman menyanggupi tetapi syarat orangtua AF menyediakan uang Rp 9 juta,” ujarnya.

Uang sebesar itu bakal digunakan untuk membeli komputer seharga Rp 7 juta untuk disumbangkan ke SMAN 3. Selain itu Rp 2 juta untuk biaya pendaftaran murid baru.

Untuk melancarkan aksinya, Misman diduga mencatut nama Wawali Probolinggo. ”Kepada Wawali, Misman mengatakan kalau AF itu puteranya, ingin masuk SMAN 3,” ujar Imam.

Wawali pun kemudian memberikan ”rekomendasi” kepada Kepala Dinas Pendidikan, Maksum Subani, agar membantu Misman. ”Pak Maksum akhirnya menghubungi Kepala SMAN 3, Pak Zainal Arifin,” ujar Imam.

Misman lalu menemui Zainal sambil menyerahkan uang Rp 2 juta. Anehnya, uang itu dibungkus amplop putih berkop Walikota Probolinggo. Zainal kemudian membuat oret-oretan peruntukan uang Rp 2 juta itu yakni Rp 968 ribu untuk BP3, seragam, dan lain-lain. Sementara Rp 1 juta untuk sumbangan pembangunan sekolah.

Kepala SMAN 3, Zainal Arifin mengakui, Misman datang menemuinya di sekolah. Ia juga mengakui, kalau mendapat rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan terkait masuknya AF. ”Benar, tidak bisa dipungkiri,” ujarnya kepada wartawan.

Sisi lain, kata Zainal, masuknya AF tetap sesuai prosedur PSB pada umumnya. “AF masuk sesuai prosedur, bukan melalui pintu belakang,” ujrnya.

Zainal menceritakan, saat PSB sekolahnya mempunyai pagu 193 siswa baru. Namun hingga akhir pendaftaran masih tersisa 10 bangku kosong. AF yang nilai Unas-nya 28 akhirnya bisa masuk SMAN 3 melalui mekanisme bangku kosong itu.

Zainal pun berterus terang, sebenarnya ia menjadi korban dari Misman. ”Soalnya muncul informasi (dari Misman, Red.) kalau sekolah minta uang untuk membeli komputer,” ujarnya. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=a87cccea4eb65e9a11ce019b74368341&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar