Sabtu, 31 Juli 2010

Honorer Bakal Dapat Gaji ke-13

[ Sabtu, 31 Juli 2010 ]
Kendala Anggaran, Pegawai Magang Tidak Dapat

PROBOLINGGO - Sebanyak 239 tenaga honorer (bukan termasuk GTT dan PTT di Dinas Pendidikan) di lingkungan pemkot Probolinggo harus bersabar. Mereka juga bakal dapat gaji ke-13. Tapi, gaji yang mestinya cair bersamaan dengan pegawai lainnya itu harus tertahan hingga proses selesai. Bahkan pencairan bisa-bisa pasca PAK (perubahan anggaran keuangan).

Wali Kota Probolinggo Buchori menegaskan jika gaji ke-13 untuk honorer sudah dianggarkan oleh masing-masing satker. "Tapi, tenaga magang belum. Karena tenaga magang anggarannya tidak ada. Jumlah tenaga magang paling banyak dibanding tenaga honorer," katanya kepada Radar Bromo kemarin.

Adanya gaji ke-13 untuk tenaga honorer merupakan kebijakan masing-masing kepala daerah. Anggaran itu disediakan dari masing-masing satker disesuaikan dengan kekuatan anggarannya. Buchori memaklumi jika ada masyarakat yang berpikiran kalau tenaga magang tidak mendapat gaji ke-13 tersebut.

"Ya karena kami tidak ada anggarannya. Kalau mencari-cari anggaran nanti malah kena pemeriksaan (BPK) bagaimana. Apalagi di BLH (Badan Lingkungan Hidup) itu banyak sekali. Secara kemanusiaan memang tidak enak, mau bagaimana lagi? Anggarannya tidak ada," jelas Buchori.

Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtyo menambahkan pegawai honorer yang tidak masuk database akan mendapatkan gaji ke-13 dari pemkot. Penganggaran gaji ke-13 untuk honorer itu tidak sama di masing-masing satker.

"Ada satker yang belum tuntas (penganggaran) baru dianggarkan nanti di PAK. Tenaga honorer ini jumlahnya banyak juga, seperti yang ada di BLH, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan," kata Tiyok, sapaan Rey Suwigtyo, yang menginfokan di pemkot pemberlakukan gaji ke- 13 untuk honorer sudah sejak tiga tahun lalu.

Tiyok sendiri belum bisa memastikan kapan gaji ke-13 untuk honorer itu turun. "Sekarang masih proses di keuangan. Ada satker yang masih menunggu PAK tapi ada juga yang sebentar lagi. Intinya honorer juga dapat," imbuh dia.

Tiyok mencontohkan di tempatnya ada beberapa honorer yang belum mendapatkan gaji ke-13. Namun pihaknya sudah menganggarkan dan diajukan ke keuangan. "Di sini (bagian humas dan protokol) untuk gaji ke -13 honorer sekitar Rp 1 juta lebih. Sekarang masih diproses keuangan," cetusnya. (fa/yud)

S
umber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=172758

Tidak ada komentar:

Posting Komentar