Selasa, 11 Mei 2010

Soal Dirasa Lebih Mudah

[ Selasa, 11 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Unas ulangan tingkat SMA kemarin mulai digelar. Kendati dinyatakan sama dengan unas utama, ada yang menyebut bobot soal unas ulang lebih mudah.

Itu salah satunya diungkapkan M. Ridwan Abu Bakar, Pengawas Satuan Pendidikan Nasional (PSPN) unas, yang ditugaskan di Kota Probolinggo. "Katanya, untuk bobot soalnya lebih mudah dari unas utama," ujarnya kemarin saat ditemui Radar Bromo di MAN 2 Kota Probolinggo, salah satu lokasi unas ulang.

Tapi, apakah benar bobotnya memang lebih mudah, ia tak berani memastikan. Menurutnya, mudah atau sulitnya soal ujian ulangan itu bisa diketahui dari masing-masing siswanya. "Nanti, itu bisa diketahui kalau anaknya (murid) sudah keluar," kata dosen di IAIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Ridwan mengatakan, mudah ataupun sulitnya sebuah soal itu tergantung kepada masing-masing individu. Sebab, meskipun soalnya dibuat lebih mudah. Tapi, kalau memang kemampuan siswa kurang. Maka, soal itu akan menjadi sulit. "Bagaimana pun bobot soalnya, kalau orangnya bodoh, pancet (tetap sulit)," jelasnya.

Diketahui, di Kota Probolinggo ada 146 pelajar tingkat SMA yang mengikuti unas ulang. Dari jumlah 146 itu, terbagi menjadi dua. Yakni 53 pelajar murid SMK dan 93 pelajar dari SMA dan MA. Ujian ulangan ini, dikonsentrasikan di dua sekolah. Untuk murid SMK ditempat di SMKN 1 dan siswa SMA dan MA ditempatkan di MAN 2.

Pada hari pertama unas ulang kemarin Ridwan mengaku masih belum menemukan kejanggalan-kejanggalan. Hanya, sempat ada kekurangan soal di salah satu ruang. Tapi, masalah itu cepat diselesaikan. "Sudah diambilkan di ruang sebelahnya," ujarnya.

Temuan lainnya, adalah adanya perbedaan soal untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Pada jurusan bahasa, jumlah soalnya baik pada soal A ataupun B, sama ada 50 butir pertanyaan. Sedangkan pada jurusan IPA, IPS dan Agama, jumlah soalnya berbeda. Yakni, ada ada 49 butir pertanyaan untk soal B dan 50 butir pertanyaan untuk soal A.

"Bisa saja, ada satu soal yang bobot dan nilainya sama dengan dua soal. Tidak menutup kemungkinan begitu," ujar Abdul Aziz Medan, PSPN dari IAIN Sunan Ampel yang ditugaskan di MAN 2.

Sementara, beberapa orang siswa yang sempat ditemui koran ini usai mengerjakan soal bahasa Indonesia, mengakui kalau soalnya lebih mudah dibanding unas utama. "Ya, lumayan sepertinya lebih gampang (mudah) kali ini," ujar siswi yang tidak mau menyebutkan namanya ini.

Karena itulah, siswi yang tidak lulus unas utama gara-gara mata pelajaran bahasa Indonesia itu akan lulus dalam unas ulangan ini. "Saya yakin lulus, tidak akan seperti kemarin (unas utama)," ujarnya.

Seorang siswa lainnya juga mengakui hal yang sama. Yakni, tentang lebih mudahnya soal-soal bahasa Indonesia dalam ujian ulangan itu. "Kalau dibandingkan unas kemarin (unas utama), lebih mudah sekarang," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Sekolah Menengah Dispendik Kota Probolinggo Sukardi mengatakan, bobot soal unas ulang tidak ada bedanya dengan unas utama. Menurutnya, mudah atau sulitnya sebuah soal tergantung dari para pelajar sendiri. "Tidak benar kalau ada yang mengatakan (bobotnya) dibuat lebih mudah. Itu tergantung bagaimana kemampuan siswanya," ujarnya.

Sukardi berharap, para murid bisa memanfaatkan peluang terakhir ini. Karena, bila sampai tidak lulus dalam ujian kali ini, tidak ada kesempata lagi bagi mereka untuk memperbaiki nilainya. "Kalau tidak lulus kali ini, bisa mengikuti paket C," ujarnya. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157815

Tidak ada komentar:

Posting Komentar