Selasa, 11 Mei 2010

Meteran Ngukus di Pemkot, Panik

[ Selasa, 11 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Peristiwa mengejutkan terjadi di depan kantor Bagian Humas dan Protokol Pemkot Probolinggo kemarin (10/5) sekitar pukul 10.30. Sebuah box meteran listrik berwarna hitam mengeluarkan asap alias ngukus. Akibatnya, sejumlah orang yang berada di kantin, tepat di sebelah box itu, berlarian menjauh.

"Awas.. Awas nanti meledak!" teriak seseorang sambil berlari menuju parkiran motor. Pekerja di kantin pemkot pun ikut kebingungan. Asap yang keluar mulanya hanya sedikit, kemudian makin banyak dan baunya menyengat. Namun beberapa saat kemudian asapnya sudah berkurang.

"Tidak akan meledak, dulu tempat saya juga pernah begitu. Asapnya bisa berkurang kalau listriknya sudah dimatikan. Itu, kan, sudah berkurang," kata Jimmy, seorang marketing sebuah koran mingguan yang juga berada disana.

Seorang fotografer yang ada di sekitar tempat tersebut bahkan tidak berani memotret karena ketakutan. Kepanikan itu tidak berlangsung lama. Tapi, ketika melintasi meteran menuju ke kantor humas agak sedikit waswas.

"Ini bukan meterannya (aliran listrik) ke humas. Humas punya sendiri, ini lho. Kalau itu punyanya keuangan (Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset) dan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)," ujar Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtyo sambil menunjukkan box meteran yang dimaksud.

Sementara itu, ketika Radar Bromo ke ruangan TU DPPKA, tidak ada lampu yang menyala. Hanya beberapa laptop milik pegawai. Katanya listrik sedang padam. "Ya gara-gara tadi (meteran listrik ngukus). Tadi juga sempat padam tetapi sekarang sudah hidup," kata pegawai tersebut.

Beberapa saat kemudian datang dua petugas dari PLN setempat. Mereka membenahi kabel yang terbakar di dalam box tersebut. Ada sebuah perangkat yang kabelnya meleleh. Petugas memotongnya lalu diberi isolasi hitam.

Menurut Supervisor Tehnik Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) PLN Probolinggo Supriyono, yang terjadi di meteran box pemkot (belakang) adalah lost contact pada sekring group Instalasi Milik Langganan (IML) atau jalur keluar dari Kwh meter menuju instalasi.

"Akibatnya bisa dari kelebihan beban sehingga kabel yang terpasang tidak mampu menahan daya yang ada. Bisa karena penataan jaringan yang tidak seimbang sehingga beban yang dipikul Kwh meter dari PLN melenceng," jelas pria yang biasa disapa Pri itu.

Artinya, antara sambungan listrik tidak connect. Ngukus yang terjadi karena lost contact membuat panas pada titik sambung. Lapisan kabel listrik terbuat dari karena, bila terjadi panas akan memuai. Untuk mengurangi bebannya harus dimatikan, lanjuti Pri, panas yang semakin tinggi bisa mengakibatkan kebakaran.

Ternyata bukan kali ini saja peristiwa itu terjadi di meteran box pemkot. Sekitar bulan lalu ada kejadian serupa. Untuk sisi keamanan, pemkot harus menambah daya listrik, dan nampaknya pemkot sudah punya rencana penambahan daya. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157819

Tidak ada komentar:

Posting Komentar