Selasa, 11 Mei 2010

Besok, Misriani Dibawa ke Lawang

[ Selasa, 11 Mei 2010 ]
KRAKSAAN - Setelah menderita kelumpuhan dan gangguan kejiwaan selama 18 tahun, akhirnya Misriani akan segera mendapat perawatan. Kepastian itu diperoleh setelah, kemarin (10/5) sekitar pukul 13.30 WIB Misriani disambangi Ny Tantri Hasan Aminuddin.

Dalam kunjungan tersebut, Tantri berdialog dengan Atmani, ibu Misriani. Tantri menanyakan kesediaan Atmani untuk mengobati Misriani. "Boleh ya Bu, dibawa berobat. Kasihan kalau dibiarkan," ujar Tantri.

Atmani yang tidak bisa berbahasa Indonesia itu menjawab dengan ragu. Atmani menyatakan boleh saja. Namun, Atmani mengatakan tidak sanggup kalau perawatannya berlangsung lama. "Pasti sering kangen nantinya," ujar Atmani dengan bahasa Madura.

Tantri menjanjikan perawatan penuh untuk Misriani. Semua biaya pengobatan Misriani akan ditanggung Pemkab Probolinggo. Di samping itu, biaya operasional Atmani selama Misriani direhabilitasi akan ditanggung. "Ibu (Atmani) tentunya ingin Misriani bisa diobati," kata Tantri.

Mendengar jawaban begitu, Misriani hanya manggut-manggut. Raut wajahnya datar. Selanjutnya Atmani mengatakan kesediaannya. "Ya sudah. Ndak apa-apa," jawab Atmani terbata-bata.

Selain menjanjikan biaya pengobatan dan operasional, Tantri juga menjanjikan perbaikan untuk rumah Atmani. Tantri mengatakan, Atmani tidak perlu khawatir pada Misriani saat dirawat. "Misriani akan dirawat dengan baik," ujar Tantri.

Seperti diberitakan Radar Bromo,Misriani mengalami gangguan kejiwaan. Itu dialaminya sejak 18 tahun lalu. Selama itu juga, tangan kanan Misriani harus dirantai ke sebuah pohon. Sebab ibunya, yakni Atmani khawatir Misriani mengamuk.

Sementara Kabid Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo Darmawan yang mendampingi Tantri mengatakan, segala keperluan akan disiapkan besok (hari ini, Red). Selanjutnya Rabu (12/5), Misriani akan dibawa ke RSJ Lawang Malang. "Mudah-mudahan prosesnya cepat," lanjut Darmawan.

Penuturan senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Endang Astuti. Menurut Endang, penanganan Misriani harus dilakukan di RSJ Lawang. Namun menurut Astuti, jika Atmani tidak setuju perawatan tersebut, maka prosesnya akan terkendala. "Biasanya pihak keluarga ragu (tentang pengobatannya). Namun sepertinya Ibu Atmani sudah setuju," terang Endang.

Darmawan menambahkan, saat ini dirinya mendapat info bahwa pasien di RSJ Lawang Malang sudah penuh. Sehingga membutuhkan koordinasi lebih detail. "Kami usahakan Misriani secepatnya tertangani," lanjut Darmawan. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157828

Tidak ada komentar:

Posting Komentar