Senin, 13 September 2010

Singa Afrika di TWSL

[ Minggu, 12 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) atau kebun binatang mini di Kota Probolinggo punya penghuni baru. Yakni seekor singa Afrika yang sebelumnya menghuni taman rekreasi Sengkaling, Malang. Singa itu kini dititipkan di TWSL oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Singa Afrika yang menjadi ikon klub sepakbola Arema Malang itu sudah mulai jadi penghuni TWSL sejak Kamis (2/9) lalu. Singa itu berusia 11 tahun, bernama Tegar Safari. Kini Tegar menempati kandang macan di TWSL.

"Tegar ini maskotnya Arema. Katanya, dulu kalau Arema tanding ya Tegar ini yang dibawa ke lapangan pakai kandang. Sengkaling mengambil singa Afrika sejak kecil dari Taman Safari Prigen," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Imanto.

Menurut Imanto, tidak mudah bagi BKSDA untuk menunjuk lokasi mana yang bisa dititipi satwa. TWSL pun harus melalui prosedur dari BKSDA seperti kontrol lokasi calon satwa hingga pemeriksaan kandang yang akan ditempati. Kandang yang harusnya ditempati macan itu perlu ada perbaikan di ruang transisi, sistem pintu hingga lubang pintunya.

Sengkaling mau menyerahkan Tegar ke BKSDA. Kemudian oleh BKSDA dititipkan di TWSL Kota Probolinggo karena TWSL sudah tergabung dalam Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI). Seminggu sebelum Tegar tiba, TWSL sudah mempersiapkan kandangnya.

Sampai saat ini Tegar Safari masih beradaptasi dengan lingkungan barunya. "Pola makannya kami ikut seperti di Sengkaling, seperti yang dianjurkan pihak sana," tutur Imanto.

Pola makan Tegar selang-seling selama seminggu antara ayam dan daging, dua hari khusus Sabtu dan Rabu, Tegar puasa. Sekali makan Tegar mengonsumsi 7 kg daging dan ayam 3 ekor.

"Semua hewan memang membutuhkan penanganan ekstra, bukan hanya singa Afrika (termasuk satwa lain di TWSL). Perawatannya harus tersistem dan kalau satwa buas memang harus hati-hati," imbuh Kepala UPTD PISL Fitriawati.

Fitri bercerita, Tegar datang ke TWSL bersama seorang pawang yang sebelumnya merawat di Sengkaling. Selama beberapa hari pawang tersebut memantau kondisi Tegar. TWSL juga sudah merekrut dua orang pegawainya untuk menjadi pawang bagi Tegar.

"Waktu datang, Tegar sudah berputar-putar berkeliling kadang, dia (Tegar) mencoba mengenali kandangnya. Katanya, kalau sudah suka di salah satu sudut, dia akan tetap di sana terus," ungkap Fitri.

Hewan yang memiliki usia 20 - 30 tahun itu kini ikut meramaikan ratusan koleksi yang dimiliki TWSL. "Kami ingin ada yang baru di TWSL. Dengan bertambahnya koleksi bisa menjadi hiburan wisata tersendiri bagi masyarakat," tambah Imanto. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178899

Tidak ada komentar:

Posting Komentar