Senin, 13 September 2010

Kini, Tuntut JM Askes

[ Minggu, 12 September 2010 ]
Direktur RSUD: Sebelum Pergantian Tahun

PROBOLINGGO- Uang jasa medik (JM) umum bagi karyawan RSUD Dr Moh Saleh Kota Probolinggo sudah dicairkan, Selasa (7/9) lalu. Tapi, bukan berarti permasalahan selesai. Kini, karyawan mengeluhkan belum cairnya JM Askes dan Jamkesmas.

Sampai Selasa itu, JM Askes dan Jamkesmas belum cair. Padahal, mestinya JM tersebut sudah cair sejak Januari lalu. "Kami berharapbisa cair secepatnya," ujar salah seorang karyawan RSUD.

Menurutnya, wajar jika para karyawan menuntut haknya. Pasalnya, selama bekerja karyawan juga dituntut untuk mengabdikan diri dengan baik. Sehingga, apa yang menjadi haknya harus diberikan. "Kami kan hanya meminta apa yang menjadi hak kami," ujarnya.

Meski demikian, karyawan tersebut mengaku bersyukur karena JM umum sudah bisa cair. Padahal, sebelumnya dirinya mengaku pesimis dengan pencairan dana tersebut. "Alhamdulilllah sudah cair, tapi kami berharap sebelum tutup tahun JM Askes dan Jamkesmas juga bisa cair," ujarnya.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, masalah belum cairnya uang JM sempat menimbulkan gejolak karyawan di rumah sakit milik Pemkot Probolinggo itu. Sabtu (4/9) lalu RSUD menggelar rapat di ruangan edelweis untuk membahas permasalahan yang ada.

Mulanya rapat yang itu, digelar hanya akan diikuti oleh direktur, komite medik dan komite keperawatan. Tapi entah siapa yang mengomando, rapat yang mulai digelar sekitar pukul 10.00 itu diserbu para karyawan. Bahkan karyawan yang kebetulan libur juga datang demi mengikuti rapat tersebut.

JM umum itu, biasanya cair setiap akhir bulan. Namun untuk jatah Juli, belum juga cair. Lain dengan JM untuk Askes dan Jamkesmas, sejak Januari lalu, sampai kemarin juga belum cair.

Padahal, menurut sumber Radar Bromo, sebenarnya pihak Askes sudah membayar uang JM kepada RSUD. Tapi, belum satu karyawan pun yang menerima duit yang menjadi haknya itu. Itu dikarenakan uangnya disetor semua ke pemkot.

Dari data yang diperoleh Radar Bromo, JM untuk seluruh karyawan RSUD pada 2010 dianggarkan Rp 2,6 miliar. Itu terbagi dua, yakni untuk pegawai negeri sipil (PNS) Rp 1,7 miliar dan non PNS Rp 890 juta. Itu, sudah direalisasikan sampai dengan Juli 2010. Kini dana JM untuk PNS tersisa Rp 116.517. Sedangkan untuk non-PNS tersisa Rp 347.603.523.

Karena itulah, pada bulan ini RSUD tidak dapat mengeluarkan jasa pelayanan untuk PNS, sedangkan untuk non PNS dapat dikeluarkan. Karena, dana pada plafon anggaran masih mencukupi.

Masalah ini sempat memunculkan ancaman mogok kerja. Karyawan akan melakukan mogok kerja bila haknya itu belum dicairkan sebelum Lebaran. Tak hanya itu, Minggu (6/9) malam sempat beredar kabar kalau para karyawan akan melakukan demo pada Senin (7/9) pagi.

Ada pula yang mengatakan, kalau memboikot apel pagi yang biasanya digelar saban Senin itu. Tapi, akhirnya itu gagal lantaran kemarin (7/9) pagi Kota Probolinggo diguyur hujan. Sehingga, ancaman memboikot apel dan demontrasi tidak jadi dilakukan.

Kejengkelan para karyawan segera terobati. Kemarin (7/9) JM yang mereka pertanyakan akhirnya bisa dicairkan. Itu, setelah pihak RSUD berkonsultasi dengan BPK (badan pemeriksa keuangan) dan mendapat persetujuan wali kota. Tapi, hanya JM umum saja, sedangkan JM Askes dan Jamkesmas masih menunggu.

Direktur RSUD, dr Budi Poerwohadi, mengatakan kalau semua JM karyawan baik pramedis dan nonmedis sudah dicairkan. Baik itu, PNS maupun Non-PNS. JM umum itu adalah JM yang mestinya cair Agustus lalu.

"Itu (JM) untuk bulan Juli. Mestinya, itu dibagikan Agustus, yang Agustus belum. Secara normal biasanya (Pencairan JM, red) di atas tanggal 17 sampai akhir bulan. Kalau untuk Agustus, berarti akhir September," jelas dr Budi saat dikonfirmasi Selasa (7/9) lalu.

Menurutnya, JM umum yang dikeluarkan bulan ini besarnya diperkirakan hampir mencapai Rp 300 juta. Itu, untuk memenuhi JM karyawan yang jumlahnya tidak kurang dari 500 orang. "Setiap karyawan tidak sama, tergantung indeksnya," ujarnya.

Menyikapi masalah JM Askes dan JM jamkesmas, menurut dr Budi sekarang pihak keuangan masih menghitungnya. Dan, itu diperkirakan akan cair sebelum pergantian tahun nanti. "Kami usahakan, sebelum pergantian tahun sudah bisa dicairkan," ujar dr Budi yang spesialis penyakit dalam itu. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178908

Tidak ada komentar:

Posting Komentar