Rabu, 04 Agustus 2010

Proyek Umbulan Rp 2,5 T Tanpa Investor

Rabu, 4 Agustus 2010 | 10:29 WIB

PROBOLINGGO – Proyek air bersih Umbulan senilai sekitar Rp 2,5 miliar yang mangkrak sejak 1990-an dijadwalkan mulai digarap pada tahun 2010 ini. Pemprov Jatim menyatakan akan mengerjakan megaproyek itu melalui BUMD, dengan bantuan pemerintah pusat dan kabupaten/kota, tanpa melibatkan investor swasta.

Hal itu diungkapkan Wagub Saifullah Yusuf saat berkunjung ke Pesantren Raudlatul Thalibin, Kademangan, Kota Probolinggo, Selasa (3/8). ’’Tahun ini dimulai dengan membangun instalasi dulu. Pipa-pipa dibenerin, anggarannya sekitar Rp 300 miliar dari pemerintah pusat (APBN, red),” ujar Gus Ipul, panggilan Saifullah Yusuf.

Proyek senilai Rp 2,5 triliun itu bakal memasok kebutuhan air bersih warga Kota/Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, hingga Gresik. Gus Ipul mengatakan, proyek Umbulan butuh investasi sangat besar karena banyak di antara pipa air primer untuk distribusi yang harus diperbarui. Berdasarkan perhitungan tim audit independen dari Australia, biaya transmisi air dari sumber mata air Umbulan hingga Surabaya sekitar Rp10.000/meter kubik.

Sisi lain, kemampuan masyarakat (untuk membeli air) sekitar Rp 3.000-4.000/meter kubik. ’’Karena itu perlu subsidi dari pemerintah,” ujar Gus Ipul. Dengan pola subsidi itu, proyek Umbulan tidak perlu ditawarkan kepada investor. Tetapi bisa dikelola Pemprov Jatim sendiri melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Dengan adanya subsidi pemerintah pusat, kata Gus Ipul, harga air bersih dari Umbulan nanti lebih terjangkau, yakni Rp 5.000-6.0000/meter kubik. Bahkan jika pemerintah daerah ikut memberikan subsidi Rp 1.000/meter kubik, harga air di tingkat warga menjadi lebih rendah lagi, Rp 4.000/meter kubik.

Sementara jika melibatkan investor swasta, jatuhnya harga air bakal sangat mahal dan tidak terjangkau oleh warga miskin.

Soal pelibatan swasta dalam proyek ini sempat jadi tarik ulur. Dinas PU Cipta Karya pusat menginginkan pelibatan swasta karena besarnya investasi. Namun, Pemprov Jatim menginginkan proyek itu dikerjakan sendiri oleh Pemprov bekerja sama dengan Pemda yang bakal mendapat pasokan air Umbulan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jatim Budi Susilo sekitar Februari lalu menjelaskan, Pemprov berkeinginan pembangunan proyek umbulan digarap pemerintah, dengan sharing dari APBN, APBD dan APBD Kab/kota yang akan menikmati airnya.

Menurut Budi, kurang lebih dana yang dibutuhkan untuk membangun proyek umbulan ini sebesar Rp 2,2 trilliun hingga Rp 2,5 trilliun. Pemprov Jatim dan Pemda yang akan menikmati mata air Umbulan rencananya akan mendanai pendistribusiannya yang diperkirakan butuh dana Rp 700 miliar–­Rp 850 miliar. ’’Rencananya pembangunan ini masuk dalam anggaran multi years dari 2010 dan diharapkan selesai pada 2013 mendatang,” ungkapnya.

Megapproyek Umbulan diperkirakan menelan dana sekitar Rp 1,5 triliun. Dana sebesar itu sebagian besar untuk membangun perpipaan dari Pasuruan-Gresik. Namun bila ditambah biaya distribusi hingga ke rumah-rumah pelanggan, proyek ini bakal menelan dana hingga Rp 2,5 triliun.

Mata air Umbulan sudah dimanfaatkan sejak pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Sejumlah bangunan penampungan air baik di Umbulan hingga di Kota Pasuruan merupakan peninggalan Belanda. Namun, sumber air di Desa Kedungrejo dan Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan itu lebih banyak yang terbuang. Dari debit air 4.400 liter/detik, baru sebagian kecil yang didistribusikan untuk air bersih.

Sejak 1990, pengaliran air Umbulan ke Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik sudah diupayakan. Lalu Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Jatim kembali merintis proyek itu pada 1997. Tetapi proyek itu tidak bisa berjalan lancar karena investor keberatan soal harga produksi.isa

Tabel

Estimasi Distribusi Air Umbulan

Setelah Proyek Rp 2,5 T Terealisasi

Kabupaten Pasuruan 420 liter/detik

Kota Pasuruan 110 liter/detik

Sidoarjo 1.370 liter/detik

Surabaya 1.000 liter/detik

Gresik 1.000 liter/detik

Kawasan PIER 100 liter/detik


Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=3e809dd3c1d77abd77fbf386586e89e4&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar