Rabu, 04 Agustus 2010

Keluhkan Akses Jalan

[ Rabu, 04 Agustus 2010 ]
SUKAPURA- Warga Dusun Gadungan, Desa Kedasih, Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo senang karena di daerah mereka kini adalah sekolah SD dan SMP Satu Atap. Namun mereka mengeluhkan sukarnya akses jalan menuju sekolah tersebut.

Berdasar informasi yang diterima Radar Bromo, jumlah siswa SD/SMP Satu Atap berkisar 170 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 50 siswa SMP dan 120 siswa SD.

Dengan kondisi geografis yang berbukit, jalan di desa itu banyak yang menanjak. Kondisi makan parah karena jalan-jalan tersebut belum diaspal. " Kondisi jalan macadam dan menanjak,"jelas Kepala Desa Kedasih, Musiyanto saat ditemui kemarin (3/8) di kantor kecamatan.

Ia menyayangkan kondisi tersebut. Sebab, "jalan tersebut biasa digunakan para pelajar," katanya. Ia merasa minat belajar para siswa cukup tinggi. Namun, sayangnya mereka harus berjuang lebih keras untuk menuju ke sekolah.

Menurut Musiyanto, hadirnya sekolah tersebut adalah kebanggan tersendiri bagi warga Kedasih. Warga sudah mulai menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.

Karena kondisi jalan di desa seperti itu, pihak desa sering menerima keluhan warga, terutama para wali murid. Mereka mengeluhkan akses jalan yang parah, tidak hanya itu para pelajar juga harus menempuh jalan sejauh 4 Km.

Jalan sejauh 4 Km itu ditempuh dari Dusun Bobor menuju Dusun Gadungan. Jalan tersebut satu-satunya akses dari Dusun Bobor menuju ke sekolah SD/SMP Satu Atap,

Salah satu murid SMP Satu Atap, Sugiarto,16, mengatakan, bahwa setiap hari ia harus berangkat lebih awal. "Berangkat Jam 05.30," jelasnya. Dengan menempuh jarak 4 Km, ia membutuhkan waktu sekitar 1,5 -2 jam menuju sekolah.

Sugiarto mempunyai harapan, suatu saat jalan menuju sekolahnya bisa diaspal." Minta diaspal, jadi kalau jalan tidak susah, "harapnya.

Rata-rata pelajar sekolah Satu Atap berjalan kaki menuju sekolah. Hanya beberapa orang saja yang terkadang diantarkan dengan menggunakan sepeda motor.

Mereka memilih berjalan kaki, karena tidak ada transportasi umum di Desa Kedasih. "Tranportasi umum ada, namun untuk ke lokasi wisata saja," jelas Musiyanto. Transportasi umum itu hanya melayani rute dari Bromo menuju ke Kota Probolinggo.

Musiyanto juga menambahkan, terkadang para pelajar tersebut menggandol ke truk yang akan mengambil sayuran di Dusun Gadungan. Hal itu tidak berlangsung setiap hari, karena truk pengangkut sayuran hanya datang ketika sayuran sudah siap panen.

Melihat kondisi tersebut, Kades Kedasih ini berupaya menyampaikan aspirasi warga kepada pihak Pemkab Probolinggo.

Tidak hanya sampai ke pemda, dirinya juga meminta bantuan dari anggota dewan. "Mulai dari Ribut Fadilah Fraksi PKB serta Lis Indrawati dari Fraksi Hanura," jelas Musiyanto. Namun, hasilnya sampai sekarang belum ada realisasi.

Selain itu ia juga menjelaskan, bahwa sebetulnya sebelumnya, aspirasi tersebut pernah masuk dalam sidang paripurna DPRD. Hasilnya saat itu sudah diterima dan disahkan untuk direalisasikan. Tetapi lagi-lagi sampai sekarang belum ada bentuk realisasi tersebut.

Selanjutnya, Musiyanto berharap agar Bupati Probolinggo, Hasan Aminudin mau datang dan melihat kondisi di lokasi. Dengan harapan perbaikan jalan itu bisa segera terealisasi. (d7x/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=173320

Tidak ada komentar:

Posting Komentar