Rabu, 04 Agustus 2010

Penjemput Harus Tanda Tangan

[ Rabu, 04 Agustus 2010 ]
TKIT Antisipasi Penculikan Anak

PROBOLINGGO- Merebaknya isu penculikan anak akhir-akhir ini, membuat TK Islam Terpadu (TK IT) Permata Kota Probolinggo esktrawaspada. Salah satunya, mewajibkan setiap wali murid yang hendak menjemput putra-putrinya untuk membubuhkan tanda tangan.

Tujuannya, tiada lain untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, akhir-akhir ini banyak beredar isu penculikan anak. "Harus tanda tangan dulu sebelum menjemput anaknya. Karena adanya isu penculikan itu, katanya sudah banyak kejadiannya," ujar Watik Trisian, salah seorang guru kelas di TK tersebut.

Watik mengatakan, kewajiban tanda tangan itu dimulai sejak Juli lalu. Menurutnya, keputusan itu berdasarkan rapat dengan para wali murid sebelum dimulainya tahun pelajaran baru. "Meskipun isu itu tidak benar, tidak ada salahnya kita mengantisipasi," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini merebak isu penculikan anak. Konon dalam isu tersebut, penculik akan mengambil organ tubuh seperti mata, hati dan lain sebagainya. Tentu saja hal itu membuat warga resah. Terutama orang tua yang memiliki anak kecil yang sekolah.

Buktinya, beberapa pekan lalu, Katon, 37, warga Kebonsari Kulon, Kanigaran Kota Probolinggo hampir menjadi bulan-bulan massa. Ia dicurigai sebagai penculik anak. Beruntung emosi massa berhasil diredam, dan ternyata dugaan warga tidak benar.

Meski belum terjadi penculikan anak di Probolinggo, isu itu juga menimbulkan dampak psikologis bagi para wali murid. Kebanyakan mereka mengaku takut dengan adanya isu tersebut. Banyak wali murid yang biasanya tidak menjemput anaknya, kini ikut menjemput.

Karena itulah, ada sekolah yang berinisiatif untuk membuat para wali muridnya tidak cemas. Sebagaimana dilakukan oleh TK IT Permata, yang mewajibkan setiap orang yang menjemput muridnya harus membubuhkan tanda tangan.

"Biar para orang tua tidak cemas. Kalau orang tua tidak cemas, muridnya juga enjoy," ujar Kepala TK IT Permata, Nunuk Julaicha.

Nurwahyudi, salah seorang wali murid menyatakan sangat setuju dengan apa yang dilakukan pihak sekolah. Utamanya, untuk menghilangkan kecemasan pada wali muridnya. Termasuk dengan merapkan sistem tanda tangan tersebut. "Dengan seperti itu, diketahui dengan jelas identitas penjemputnya. Anak juga tahu siapa yang menjemput," ujarnya.

Menurutnya, meski penculikan di daerah hanya sebatas isu, tapi kehati-hatian tetap sangat penting. "Langkah sekolah itu, juga merupakan bagian dari langkah antisipasi yang harus kita dukung," ujarnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=173317

Tidak ada komentar:

Posting Komentar