Rabu, 04 Agustus 2010

Atlet Silat Cedera saat Tanding

[ Rabu, 04 Agustus 2010 ]
PROBOLINGGO - Atlet pencak silat pelajar Kota Probolinggo Lailatul Mukaromah harus menelan pil pahit. Bukannya meraih prestasi gemilang, dalam ajang Popda (pekan olahraga pelajar daerah) siswi MTs Raudlatul Hasaniyah ini justru mengalami cedera berat saat bertanding.

Dalam pertandingan melawan atlet dari Mojokerto waktu itu, Lailatul mengalami patah tulang di kaki kanan sehingga harus dioperasi.

Saat dijumpai kemarin (3/8), Lailatul yang kini dirawat di ruang bougenvile kelas 1A RSUD Dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo itu didampingi kedua orang tuanya, Sanapi dan Tila.

Kepada Radar Bromo, Lailatul menceritakan cedera yang dialami saat pertandingan berlangsung pada tanggal 29 Juli. Sebenarnya skor antara Lailatul dan atlet Mojokerto beda tipis. Sebelumnya Lailatul menang saat melawan atlet Bojonegoro.

"Pertandingannya mau selesai, skor hampir sama. Saya saling tendang sama dia (atlet Mojokerto), lalu kaki saya turun terus ditendang lagi sama dia. Akhirnya saya tidak bisa jalan dan dibawa ke RSUD Nganjuk," cerita atlet yang bercita-cita menang dan membawa pulang medali emas itu.

Setelah sempat dibawa ke RSUD Nganjuk, keesokan harinya tanggal 30 Juli, Lailatul dirujuk ke RSUD Dr Mohammad Saleh. Dokter kemudian menyatakan jika Lailatul harus menjalani operasi karena dua tulang keringnya patah kena tendangan lawan.

Senin (2/8) Lailatul masuk ruang operasi dan kakinya dipasang pen. Atas kejadian itu, atlet pencak silat yang bergabung dengan klub Macan Ulung itu harus beristirahat dari aktivitasnya untuk sementara. "Kata dokter, setahun tidak boleh tanding. Tapi kalau hanya latihan-latihan tidak apa-apa," kata Sanapi, saat mendampingi putrinya. Sanapi juga mengatakan biaya pengobatan bakal ditanggung oleh pemerintah.

Meski sudah mengalami cedera berat, atlet sabuk biru itu tidak akan kapok. "Ini sudah risiko dan saya tidak akan kapok. Saya akan terus latihan. Waktu pertama kali ikut silat sudah tahu risikonya," ujar juara pertama Wali Kota Cup tahun 2010 itu.

Selain Lailatul, diperoleh informasi ada atlet senam yang juga mengalami cedera tapi tidak saat pertandingan. Ialah Febrianti, atlet senam terbaik kota yang bersekolah di SMA Muhammadiyah. Sebelum bertanding, atlet mendapatkan kesempatan untuk pemanasan.

Nah, saat pemanasan itulah Febrianti berlatih sambil melemparkan simpai (holahop) ke atas lalu jatuh kena hidungnya. Hidung atlet tersebut langsung berdarah tapi tidak sampai terluka parah.

"Tidak apa-apa. Sudah ditangani oleh tim kesehatan dari Kota Probolinggo. Setelah itu dia melanjutkan pertandingan dan dapat medali perunggu untuk senam ritmik beregu," kata si pelatih, Adi Caraka.

Adi sempat menyayangkan karena event sebesar Popda tidak diasuransikan melainkan dibebankan ke daerah masing-masing. "Mestinya event besar itu ada asuransinya kan lebih bagus. Contohnya di kejurnas, ada asuransi dan di-back up oleh panitia," keluhnya.

Sekretaris Kontingen Popda Kota Probolinggo Pribawono menjelaskan, Kota Probolinggo sudah mencetak prestasi di beberapa cabang olahraga dalam Popda yang digelar 26 Juli sampai 2 Agustus kemarin. Senam berhasil mendapat 2 emas, 4 perak, dan 3 perunggu. Atletik 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Basket putri meraih 1 perunggu.

Pribawono membenarkan jika salah satu atlet pencak silat ada yang cedera saat bertanding. "Soal biaya kesehatan akan ditanggung oleh pemerintah kota. Selama di RSUD Nganjuk sampai dirujuk ke rumah sakit sini, kami juga yang mengurus," ujarnya. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=173318

Tidak ada komentar:

Posting Komentar