Selasa, 13 Juli 2010

Perlu Sosialisasi Kompor Gas

[ Senin, 12 Juli 2010 ]

KASUS meledaknya tabung gas konversi cukup meresahkan masyarakat. Sebab tabung gas itu justru sudah dimiliki banyak masyarakat. Meski gratis, namun banyak masyarakat ketakutan menggunakan kompor tersebut.

Hal itu disampaikan Agus Salehuddin, tokoh masyarakat Desa Randujalak Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo. Menurut Agus, ada beberapa faktor penyebab. Terutama mengenai penyebaran kompor dan tabung gas tersebut. "Hal itu justru disepelekan," ujar Agus.

Faktor pertama, kata Agus, karena kurangnya sosialisasi penggunaan kompor maupun tabung tersebut. Padahal, sosialisasi cukup penting dilakukan. Bahkan lebih penting dari pada pembagian itu sendiri. "Namun yang dilakukan malah terbalik. Dibagikan dulu, sosialisasinya belum," katanya.

Sosialisasi tersebut, sebenarnya yang ditunggu-tunggu masyarakat. Namun hingga dibagikan, hal itu belum pernah dilakukan. Baik oleh para pejabat terkait maupun oleh distributor. "Kendalanya memang kompleks. Namun sosialisasi harus tetap dilaksanakan," tegasnya.

Selain itu, kata Agus, penyebabnya dari kualitas tabung. Agus tidak bermaksud menyalahkan. Menurutnya, tabung tersebut dibagikan dalam jumlah besar. Sehingga wajar jika ada beberapa tabung yang bocor. "Padahal kan tidak semuanya bocor. Hanya beberapa saja. Bahkan, bisa terhitung dengan jari," sebutnya.

Lebih jauh Agus berharap, pemerintah secepatnya melakukan tindakan. Hanya, ia memberi rambu-rambu. Tindakan tersebut jangan hanya dilakukan secara individu. Artinya langkah tersebut dilakukan secara kolektif oleh pemerintah. "Misalnya antara instansi dari pemkab, DPRD, dan distributor. Konsepnya harus berbentuk kegiatan sosialisasi. Jangan perorangan saja," pungkasnya. (eem/day)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=169378

Tidak ada komentar:

Posting Komentar