Sabtu, 19 Juni 2010

Siswa Probolinggo Terbaik UASBN Jatim

Jumat, 18 Juni 2010 | 10:16 WIB

PROBOLINGGO - Meski hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) siswa kelas VI SD/MI baru diumumkan secara resmi, Sabtu (19/6) mendatang, sebagian “bocoran” nilainya sudah diketahui. Siswi dari SDN Sukabumi 4, Kota Probolinggo, Retno Try Lestari meraih nilai UASBN tertinggi di Jatim.

Retno memperoleh nilai UASBN (total) 28,95. Terinci, Bahasa Indonesia 9,20, Matematika 10,00, dan IPA 9,75.

“Saya bersyukur ada siswa di Kota Probolinggo yang meraih nilai UASBN tertinggi se-Jatim,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik), Maksum Subani, Rabu (16/6). Bahkan rata-rata nilai UASBN siswa di Kota Probolinggo yakni, 21,42 di atas rata-rata nilai UASBN Propinsi Jatim, 21,18.

UASBN untuk SD/MI digelar Mei lalu secara serentak se-Jatim. Dan Senin (14/6) lalu, Pemkot Probolinggo sudah mengambil nilai UASBN dari provinsi untuk kemudian diumumkan secara resmi, Sabtu (19/6) mendatang.

Dengan meraih nilai UASBN tertinggi se-Jatim, otomatis Retno juga berada di ranking pertama di tingkat Kota Probolinggo. Mereka yang masuk lima besar peraih nilai UASBN tertinggi di Kota Probolinggo setelah Retno masing-masing, Arief Efendi dari SDN Sukabumi 1 dengan nilai total 28,50 (Bahasa Indonesia 9,00, Matematika 10,00, dan IPA 9,50).

Disusul Arga Djoko Putra dari SDN Tisnonegaran 1 dengan nilai total 28,50. Terinci, nilai Bahasa Indonesia 9,00, Matematika, 10,00, dan IPA, 9,50.

Kemudian Ali Haidhar dari SDN Sukabumi 2, dengan nilai Bahasa Indonesia 9,00, Matematika 9,75, dan IPA, 9,50 (total 28,25). Terakhir, Elyn M.S. dari SDN Kedungasem 4, dengan nilai Bahasa Indonesia 9,00, Matematika 9,75 dan IPA, 9,50 (total 28,25).

Maksum menjelaskan, UASBN yang dimulai 3 Mei lalu diikuti 3.817 siswa di Kota Probolinggo. “Awalnya tercatat 3.838 pelajar bakal mengikuti UASBN, ternyata ada 21 pelajar yang sebagian dari SD Pamong tidak mengiktui UASBN karena alasan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya,” ujarnya.

Tidak seperti UNAS di tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang menentukan kelulusan, UASBN tidak menjadi variabel satu-satunya penentu kelulusan siswa SD/MI. “Lulus tidaknya siswa ditentukan oleh sekolah sepenuhnya,” ujar Maksum.

Disinggung soal mekanisme pengumuman hasil UASBN, Maksum menyerahkan kepada masing-masing SD/MI. “Bisa walimuridnya diundang ke sekolah atau nilainya dikirimkan melalui pos,” ujarnya. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=4f5c3c2a7dceb338fc816507b94b3519&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar