Sabtu, 08 Mei 2010

Undang Wali Siswa, Simpan Kunci Motor

[ Sabtu, 08 Mei 2010 ]
Pengumuman Kelulusan SMP Sepi

KRAKSAAN - Kemarin (7/5) merupakan pengumuman hasil ujian nasional (Unas) utama tingkat SMP/MTs. Namun, kondisi bertolak belakang dengan pengumuman serupa untuk tingkat SMA/MA. Tidak ada kegiatan atau perayaan menonjol yang dilakukan siswa.

Ini terlihat pada siswa SMPN 1 Kraksaan. Sekolah melarang siswa kelas IX masuk. Sebagai gantinya, sekolah mengundang wali murid untuk menerima hasil pengumuman Unas utama itu. Praktis, tidak ada kejadian mencolok di sekolah yang hampir semua siswanya lulus itu. Hanya seorang siswa yang tidak lulus.

Kepala SMPN 1 Kraksaan Kholis Hasyim mengatakan, hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan. Sebab menurutnya, kelulusan biasanya dimanfaatkan siswa untuk berpesta. Mulai corat-coret baju, hingga bersepeda di jalan raya. "Hal itu merusak mental siswa," katanya.

Sekolah lantas mengganti budaya itu dengan cara lain. Yakni, menganjurkan siswa kelas IX untuk menyumbangkan baju seragam. Baju-baju tersebut menurut Kholis bukan untuk siswa SMPN 1 Kraksaan saja. Melainkan untuk sekolah-sekolah yang membutuhkan baju. "Dengan tidak dicorat-coret, manfaat baju tersebut bisa dilanjutkan," tuturnya.

Sementara itu di SMPN 2 Paiton, siswa melihat langsung hasi Unas utama untuk mereka. Bedanya, di sekolah itu siswa lebih dulu diberi brainstorming. Siswa dikumpulkan di musala sekolah dengan pakaian serba putih. Lengkap dengan kopyah putih.

Siswa datang pukul 08.00 WIB. Mereka langsung menuju musala. Sejenak duduk, sekolah lantas mengajak siswanya untuk salat dluha. Setelah salat dluha, siswa diberi pemahaman tentang kelulusan mereka.

Pihak sekolah lantas meminta agar siswa yang membawa motor menyerahkan kunci kendaraannya pada sekolah. Selanjutnya sekolah minta agar kunci kendaraan tersebut diambil oleh orang tua masing-masing siswa. "Jumlahnya sekitar 10 sepeda motor," ujar Waka Kesiswaan SMPN 2 Paiton Suhariyanto

Menurut Suhariyanto, hal itu dimaksudkan agar siswa tidak melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Acara di SMPN dengan seorang siswa tidak lulus tersebut berlangsung cukup tertib. "Kami menjaga agar siswa tidak berpesta yang sia-sia," tambahnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157221

Tidak ada komentar:

Posting Komentar